Tangis Histeris, Mewarnai Kedatangan Jenazah Korban Kecelakaan KLM Putri Kuning

Iklan Semua Halaman

Tangis Histeris, Mewarnai Kedatangan Jenazah Korban Kecelakaan KLM Putri Kuning

20/07/2023


 Situbondo(jurnalbesuki.com) - 

Jenazah seorang korban kecelakaan laut  Kapal Layar Motor (KLM) Niaga, dengan nama lambung  "Putri Kuning" di perairan Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep, Pulau Madura di rumah duka di Dusun Pecaron, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo,  Jawa Timur, Kamis (20/7/2023).


Namun, kedatangan jenazah Sima (57) di rumah duka itu, disambut tangis histeris keluarga dan para kerabatnya. Bahkan, sebagian anggota  keluarganya terlihat semaput, begitu mengetahui jenazah Sima diangkut menggunakan keranda oleh warga.


"Almarhumah  pamit untuk menemui cucunya, namun sebelum sampai di rumah keluarga di gili raje, KLM putri kuning mengalami kecelakaan laut dan tenggelam di perairan Madura,"ujar Maryanto, salah seorang kerabatnya, Kamis (20/7/2023).


Puryono koordinator Pusdalop  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten  Situbondo mengatakan, jenazah Sima (57), salah seorang  korban kecelakaan laut KLM putri kuning,  tiba rumah duka di Kampung Pecaron, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, pada Kamis sekitar pukul 10.00 WIB.


 "Jenazah Sima dibawa dari Pulau Giliraja ke Situbondo menggunakan perahu nelayan,"ujar Puryono.


Menurutnya, sedangkan jenazah korban Sumarni (48), warga Kecamatan Kendit di Kabupaten Situbondo, dimakamkan di Pulau Giliraja sesuai permintaan keluarga.


"Sesuai permintaan keluarga, almarhumah Sumarni di makamkan di TPU Gili Raje,"bebernya.


Puryono menegaskan, KLM Niaga Putri Kuning yang mengangkut bahan bangunan, seperti semen, asbes, kayu dan air mineral, dengan berat total sekitar 7 ton berangkat  dari Pelabuhan Panarukan di Kabupaten Situbondo ke Pulau Giliraja di Kabupaten Sumenep menabrak dinding RIG Santos di sisi utara Pulau Giliraja pada Rabu (19/7) sekitar pukul 01.30 WIB. Sebelumnya, kapal itu dilaporkan membawa tujuh orang.


"Data terbaru ada 12 orang yang berada di dalam kapal barang tersebut, terdiri dari nahkoda dan  dua orang anak buah kapal atau ABK dan satu orang nakhoda, dan sembilan orang lainnya penumpang," kata Puriyono.


Pria yang akrab dipanggil Ipung menambahkan,  korban kecelakaan kapal yang ditemukan meninggal yakni Sumarni, warga Kecamatan Kendit di Kabupaten Situbondo, serta Sima, warga Kecamatan Bungatan di Kabupaten Situbondo.


"Korban kecelakaan kapal yang selamat terdiri atas yakni Saruji nakhoda), dua ABK, yakni  Subairi, Laili,  Dani, warga Sumenep,  Jumarwi  serta Herik dan Bambang, ketiganya warga Situbondo,"bebernya.


Sedangkan korban kecelakaan kapal yang belum ditemukan sebanyak tiga orang, yakni Irianti (9), putri dari Sumarni, serta dua orang yang belum diketahui identitasnya.(ary)