Jember (jurnalbesuki.com) - Jalur Alternatif yang disediakan bagi pelintas di Jalur Gunung Gumitir yang saat ini sedang ditutup total telah disiapkan oleh petugas terkait. Namun jalan yang diperkirakan sepanjang 8 Kilometer dan melintas di kawasan Perkebunan Kopi di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember ternyata bukan jalur nyaman dan aman.
Pasalnya, selain kondisi jalan yang masih kurang sempurna, penerangan yang tersedia sangat minim. Kondisi itu menyebabkan jalur alternatif itu tidak rekomendatif jika perjalanan lewat jalur itu dilakukan pada malam hari. Jalur itu menghubungan Jember tembus ke daerah Mrawan, perbatasan Jember dengan Banyuwangi.
Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Sempolan, Aipda Dwi Cahyo Utomo menyatakan bahwa sesungguhnya saat ini jalur utama Gumitir tidak begitu ramai dilintasi kendaraan. "Pengalihan lalin dilakukan untuk beberapa titik. Kendaraan dari Jember yang bergerak menuju Banyuwangi diarahkan melalui kecamatan Kalisat hingga Bondowoso,"terangnya, Kamis 24 Juli 2025.
Aipda Dwi juga mengatakan jalur alternatif telah disiapkan, tetapi jalur itu sesungguhnya hanya khusus untuk pengendara roda dua saja dan diperuntukkan bagi masyarakat lokal disekita perkebunan kopi. Jalur itu tidak disarankan bagi pengendara kendaraan umum dan tidak mengenal medan karena relatiif licin terjal dan ekstrim.
"Jalur ini tidak disarankan dilintasi di atas pukul 16.00 WIB karena minimnya penerangan. Untuk kendaraan roda empat, tidak direkomendasikan sama sekali karena jalannya terlalu sempit," tegas Aipda Dwi.
Sementara pantauan dilapangan, Sejak hari pertama penutupan jalan nasional, terpantau tidak ada relawan lalu lintas atau 'awe-awe' yang beraktivitas di Jalur Gumitir. Kondisi ini membuat sejumlah warung dan kafe di puncak Gumitir memilih tutup sementara, termasuk Cafe dan Resto Gumitir.(hans)