Angin Puting Beliung Juga Landa Planet Mars, Tingginya Capai 118 Meter

Iklan Semua Halaman

Angin Puting Beliung Juga Landa Planet Mars, Tingginya Capai 118 Meter

18/12/2022

Ilustrasi Puting Beliung Planet Mars (foto. Kompas)

 jurnalbesuki.com - Angin mirip puting beliung terjadi di Mars dan suaranya berhasil diabadikan oleh penjelajah Perseverance. Perseverance adalah penjelajah pertama yang mengunjungi Mars dengan mikrofon yang disematkan. Perseverance sudah mendarat sejak Februari 2021.

Mikrofon itu adalah bagian dari alat perekam Perseverance yang dikenal dengan nama 'SuperCam'. Nah, dari rekaman di SuperCam, para ilmuwan berhasil menangkap suara angin mirip puting beliung yaitu dust devil pada September 2021.


"Kita bisa belajar lebih banyak menggunakan suara daripada dengan beberapa alat lainnya. Mereka membaca secara berkala," kata ilmuwan planet Roger Wiens dari Purdue University di Indiana.


"Mikrofon memungkinkan kita mengambil sampel, tidak cukup dengan kecepatan suara, tetapi hampir 100.000 kali per detik. Ini membantu kita lebih memahami seperti apa Mars itu,"lanjutnya.


Mikrofon Perseverance sebenarnya hanya merekam selama tiga menit sehari. Namun, ini adalah pertama kalinya ketika dust devil berkeliaran dan tertangkap rekaman setelah 215 hari Perseverance ada di Mars. Kendati demikian, sebenarnya, instrumen lain telah merekam bukti bahwa ada hampir 100 angin puyuh di wilayah lainnya. Perseverance hanya bermarkas di Kawah Jezero.


Para ilmuwan memperkirakan bahwa ukuran dust devil itu sekitar 25 meter sementara tingginya setidaknya 118 meter. Dengan menggabungkan foto-foto dengan pembacaan angin, tekanan, suhu, dan debu, Perseverance melacak kecepatan mini tornado tersebut. Angin itu datang dengan kecepatan 19 kilometer per jam.


"Perbedaannya (dengan Bumi -- red) adalah bahwa tekanan udara di Mars jauh lebih rendah sehingga angin, meski sama cepatnya, mendorong sekitar 1% dari tekanan dengan kecepatan angin yang sama di Bumi. "Ini bukan angin yang kuat, tapi cukup untuk melontarkan partikel pasir ke udara yang menciptakan dust devil," tandasnya.(kompas/hans)