Tingkatkan Ekspor Indonesia, LPEI Beri Layanan Prima untuk Pelaku UMKM

Iklan Semua Halaman

Tingkatkan Ekspor Indonesia, LPEI Beri Layanan Prima untuk Pelaku UMKM

10/09/2022


 


Situbondo (jurnalbesuki.com) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus mendukung peningkatan ekspor nasional. Hal itu direalisasikan melalui pembiayaan, 

penjaminan, asuransi ekspor dan jasa konsultasi. 


Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Gerald S. Grisanto, mengatakan pihaknya juga turut serta mendukung upaya pemerintah pusat dalam program pemulihan ekonomi 

nasional (PEN). Melalui layanan finansial dan non finansial kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor.


"Pada tahun 2022, total ada 224 pelaku UMKM yang telah mendapatkan 

penyaluran pembiayaan dari LPEI. Itu hingga bulan Agustus kemarin," katanya.


Lebih jauh  Gerald mengungkapkan LPEI terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas UMKM menembus pasar ekspor dengan 

layanan satu pintu. Mulai dari pelatihan, pendampingan, pembiayaan dan asuransi.


"Kami optimis seluruh layanan tersebut mampu meningkatkan daya saing para pelaku UMKM nasional di pasar global," tegasnya.


Menurut Gerald langkah LPEI tersebut mempermudah pelaku UMKM memperluas pasar ekspor melalui kegiatan business 

matching. "Untuk ini kami berkolaborasi dengan FTA Center-Export Center Kementerian Perdagangan di Canberra, Australia; Jeddah, Arab Saudi; Lagos, Nigeria; Busan, Korea Selatan dan London, Inggris," imbuhnya.


Gerald menyampaikan, data dari BPS, potensi ekspor Indonesia tahun 2021 mencapai USD231,6 miliar, naik 41,92 persen dibandingkan periode yang sama 

pada 2020 sebesar USD163,2 miliar. "Sementara itu, secara kumulatif mulai bulan Januari hingga Juli 2022, total 

ekspor Indonesia berhasil menembus USD166,7 miliar atau tumbuh 36,3 persen secara year on year," tambahnya.


Ada tiga provinsi di Indonesia penyumbang terbesar tekspor nasional pada Januari hingga Juli 2022. Yakni Jawa Barat dengan USD22,53 miliar atau setara 13,52 persen;  Kalimantan Timur dengan USD19,67 

miliar atau setara 11,80 persen dan Jawa Timur dengan USD14,86 miliar atau setara 8,92 persen.


" Seperti Kalimantan Timur, itu komoditas utama yang diekspor adalah bahan bakar mineral, diikuti oleh lemak dan minyak hewan atau nabati, pupuk, bahan kimia anorganik serta aneka produk kimia. Mayoritas diekspor ke Tiongkok, India, Filipina, Jepang dan Malaysia,"pungkasnya.(fatur)