Situbondo (jurnalbesuki.com) - Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berupa olahan singkong, yakni kripik milik Sulistiwati (42), warga Desa Suboh, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, maraup keuntungan yang sangat fantastis.
Bahkan, dalam satu bulan, usaha kripik dengan bahan utama singkong, yang diketahui merupakan usaha turun temurun itu, omset penjualan kripik singkong tersebut mencapai puluhan juta setiap bulan.
Sulistiawati mengatakan, usaha kripik singkong ini, merupakan usaha turun temurun dari orang tuanya. Bahkan, dirinya merupakan generasi kedua.
"Jadi usaha kripik singkong warisan dari nenek, namun sebelum saya meneruskan, sebelumnya ibu saya yang punya usaha kripik singkong,"kata Sulistiawati, Kamis (28/7/2022).
Menurutnya, omset kripik singkong yang di dapat dalam satu bulan lumayan fantastis, yaitu sekitar 10 juta per bulannya.
"Jadi penghasilan dalam satu bulan saya bisa sampai 10 juta dari penjualan usaha ini,"bebernya.
Sulis menambahkan, untuk pemasaran produknya itu masih secara manual, yaitu di titipkan ke sejumlah toko yang ada desa suboh. Sedangkan pembeli dari sejumlah daerah di Jawa Timur, mereka memilih datang sendiri ke rumah.
" Jadi kalau ada pembeli dari luar kota seperti Surabaya, Bondowoso dan lainnya cukup lewat telefon dan langsung datang ke rumah,"katanya.
Sulistiawati mengatakan, saat ini, usaha dirinya terbantu para Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Jember. Sebab, mereka saat ini juga membatu memasarkan produk usahanya lewat media sosial (medsos), seperti instagram dan membatu memberi varian rasa pada produk olahannya.
"Jadi pruduk olahan kripik singkong milik saya dulu hanya ada rasa original saja. Namun, sekarang ada rasa barbeqieu, manis pedas, jagung dan lainnya. Selain itu, mereka juga ikut memasarkan pruduk olahan saya lewat media sosial seperti instagram. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih banyak pada anak anak KKN ini,"jelasnya.
Sementara itu, Alfajar salah satu peserta KKN UIN Jember mengatakan, mereka ingin mengunggulkan UMKM yang ada di Desa/ Kecamatan Suboh. yang mana mereka fokus pada produk keripik singkong dan marning. Sebab, Keripik singkong yang mana bisa di konsumsi oleh seluruh kalangan masyarakat dimulai dari kalangan bawah sampai ke atas.
"Jadi kami membatu produk UMKM milik ibu sulistiawati dengan cara mempercantik kemasan produk, menambah rasa, dan sampai proses pemasaran lewat sosial media sosial. Sebab, potensi yang di dapat di sosial media sangat besar, hampir 20 persona dari pemasukan awal. Karena saat ini zamannya sudah serba online semua, maka dari itu kami mencoba memasarkan lewat media sosial,"pungkasnya.(Fatur)