Lumajang (jurnalbesuki.com) - Larangan berangkat bagi Calon Jamaah Haji yang berusia 65 tahun keatas oleh pemerintah membuat kuota haji berkurang hampir separuh. Padahal jamaah haji yang akan diberangkatkan tahun 2022 ini adalah para jamaah yang semestinya berangkat melaksanakan ibadah haji sejak tahun 2020 lalu.
Penundaan pelaksanaan haji karena suasana pandemi corona itu menyebabkan sebagian calon jamaah gak bisa berangkat karena pergeseran waktu juga menyebabkan umur semakin bertambah. Padahal ketika mendengar bahwa pemerintah Saudi memberikan ijin untuk melaksanakan haji, para calon jamaah sudah bersemangat.
Namun, ketika mendekati keberangkatan bukan kabar gembira yang terima. “Saat ini memang banyak jamaah yang galau. Mau berangkat tidak bisa, tetapi kalau menunggu belum tahu kapan pandemi berakhir,” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lumajang Abdul Rofiq, Jumat (05/05/2022)
Berdasarkan data Kantor Kemenag Lumajang, Jamaah calon haji masa tunggu tahun 2020 sebanyak 658 orang yang berhak melunasi keberangkatan. Namun, sampai batas terakhir pelunasan, 11 orang tak segera membayar. Karena tak ada kepastian kapan berangkat, 9 CJH lainnya turut menarik uangnya kembali lalu membatalkan keberangkatan.“Kalau yang diatas 65 tahun itu 116 orang, tetapi kalau yang tepat usia 65 tahun di tahun ini ada 14 orang,” tambah Rofiq.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Lumajang Muhammad Muslim mengatakan, petunjuk secara teknis belum diterima. Tetapi kebijakan pembatasan tersebut menurutnya sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah dalam menjaga kesehatan. Sebab, orang pergi haji memiliki sejumlah risiko tinggi bagi orang lanjut usia.
Menurutnya, sebelumnya keberangkatan ke Makkah diprioritaskan pada CJH yang lanjut usia ketimbang yang muda. Namun, sekarang berbalik, perubahan prioritas keberangkatan ini merupakan kebijakan yang diputuskan bersama. Karena kebijakan itu keluar menyikapi peraturan yang diputuskan Pemerintahan Saudi.
“Mohon bersabar, pemerintah akan segera mengambil langkah-langkah strategis yang harapannya seluruh jamaah yang lanjut usia ini dapat menjadi prioritas. Karena tidak mungkin mereka akan diabaikan begitu saja. Kami masih menunggu,” tambahnya.
Dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan sosialisasi pada seluruh jamaah yang kemungkinan gagal berangkat. Saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi untuk memastikan berapa kuota yang diterima Lumajang untuk keberangkatan haji.
“Kalau yang sudah lunas itu ada sekitar 638 orang. Itu akumulasi semua calon jamaah yang seharusnya berhak berangkat kalau tidak ada aturan pembatasan. Kalau sekarang kami masih melakukan pemetaan berapa kuota pasti keberangkatan. Karena dari pusat sudah berkurang separuhnya,” pungkasnya
KEMUNGKINAN besar kuota haji berkurang separuh mulai diantisipasi Kantor Kemenag Lumajang. Tidak hanya memberikan pemahaman terkait jaminan keamanan pada CJH yang berangkat. Tetapi juga memberikan pemahaman bagi orang-orang berusia diatas 65 tahun juga ratusan jamaah lainna yang porsinya terancam diundur lagi.
“Kepada jamaah lansia yang gagal berangkat, Insyaallah pemerintah akan memberikan langkah-langkah yang positif kedepannya. Mereka semestinya menjadi bagian dari prioritas yang akan diberangkatkan lebih awal, tetapi karena situasi dan kondisi seperti ini. Pemerintah lebih menjaga keselamatan jiwanya,” kata Kepala Kemenag Lumajang Muhammad Muslim.(nang)