Banyuwangi (jurnalbesuki.com) - Sebuah toko busana di Kota Jajag Banyuwangi mengalami kerugian menyusul hilangnya pakaian-pakaian dagangannya. Kejadian yang berlangsung kemarin pagi itu terekam melalui kamera pengintai yang sudah dipasang di toko tersebut.
![]() |
Foto: Suasan toko Busana Jajag yang disatroni pencuri.(dok.detik) |
Dalam tayangan video yang beredar, kejadian berawal dari masuknya satu unit mobil putih diarea parkir Toko. Tak selang lama, keluar 5 orang lelaki yang masuk toko bersama-sama.
Dari video tampak pergerakan kelima orang tersebut. Nampak orang bergerak mendekati petugas toko dan kasir untuk diajak berkomunikasi untuk mengalihkan perhatian penjaga. Sementara 2 orang lainnya langsung menuju outlet pakaian untuk melihat dan memilih busana yang dikehendaki.
Ssalah seorang petugas toko bernama Devi menduga aksi pencurian itu sepertinya sudah terencana karena sudah ada pembagian tugas.
"Kejadian itu sekitar jam setengah sembilan. Ada Bapak-bapak menggunakan mobil berwarna putih. Sekitar 5 orang masuk toko ada yang memakai kopyah putih dan baju hitam langsung menuju ke kaus cowok dan Bapak Kopyah putih membawa celana pendek hitam ke dalam kamar pas," Terang Devi, penjaga toko, Selasa (26/8/2025).
"Saat satu orang di ruang pas, satu orang lagi membawakan beberapa potong baju untuk dicoba. Lalu satu orang lainnya mengajak bicara petúgas kasir saat penjaga toko lainnya tengah sibuk menyapu dan menata pakaian," jelas Devi.
Seorang pria yang tengah mencoba pakaian di kamar pas diduga sebagai eksekutor yang membawa kabur pakaian-pakaian yang dicobanya.
"Jadi, pria yang di kamar pas itu langsung memasukkan kaus-kaus sekaligus hangernya itu ke dalam pakaiannya dengan tidak terlihat sama sekali oleh kami jadi kami tidak curiga waktu dia ke mobil katanya mau tanya ke istrinya soal daster," tambah Devi.
Akibat aksi tersebut, toko pakaian merugi hingga Rp 1 juta. Peristiwa tersebut belum dilaporkan ke pihak berwajib lantaran pemilik toko masih ada di luar kota.
"Belum lapor ke polisi, tapi sudah tersebar ke media sosial karena CCTV-nya sempat kami unggah di medsos toko," ungkap Devi.(detik/hans)