Situbondo(jurnalbesuki.com) - Paska kasus pengeroyokan yang melibatkan sesama siswa Madrasah Aliyah Negeri ( MAN) 2 Situbondo, petugas Badan dan Konseling (BK) MAN 2 Situbondo, menjenguk korban RM (17) di RSU dr Abdoerrahem Situbondo, Jawa Timur.
Selain itu, petugas BK MAN 2 Situbondo, juga memanggil para siswa kelas XII jurusan IPS, yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap korban RM. Sebab, hingga kini, korban RM masih menjalani perawatan secara intensif di RSU milik Pemkab Situbondo.
Koordinator BK MAN 2 Situbondo Imam Turmudi mengatakan, begitu mendapat laporan ada kasus pengeroyokan siswa MAN 2 Situbondo, semua stakholder di sekolah langsung melakukan pertemuan, untuk membahas kasus pengeroyokan, yang melibatkan sesama siswa MAN 2 Situbondo.
"Kami juga langsung menjenguk korban RM, yang menjalani rawat inap di RSU Situbondo. Bahkan, para guru bertemu langsung dengan orang tua RM di RSU Situbondo,"ujar Imam Turmudi, Kami (9/11/2023).
Menurut dia, agar kasus pengeroyokan tidak terjadi lagi di sekolah, pihaknya juga langsung memanggil para siswa, yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap korban RM, mereka diminta keterangannya secara terpisah di ruang BP MAN 2 Situbondo.
"Bahkan, untuk memberikan efek jera, kami juga memanggil para orang tua siswa tersebut, agar para orang tua memberikan pembinaan lanjutan dan pengawasan khusus, agar para siswa tidak melakukan perbuatan melanggar hukum maupun norma agama,"bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Imam menambahkan, pihaknya sangat menyayangkan kasus pengeroyokan terjadi di MAN 2 Situbondo. Selain mencoreng nama lembaga pendidikan, namun kasus pengeroyokan ini, juga dilaporkan juga dilaporkan ke Mapolres Situbondo.
"Makanya, agar kasus serupa tidak terjadi lagi MAN 2 Situbondo, kami langsung bertindak cepat dan tepat, dengan cara memanggil para terduga pelaku, dan para orang tuanya, setelah sebelumnya semua stakholder melakukan tertutup,"katanya.
Lebih jauh Imam menambahkan, karena kasus pengeroyokan dilaporkan kepada aparat penegak hukum, pihak sekolah berharap kasus pengeroyokan secara kekeluargaan, namun jika orang tua korban RM menolak, hal itu merupakan hak dan kewenangan orang tua RM. "Hanya saja, pihak sekolah berharap kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan,"pungkasnya.
Sekadar diketahui, diduga karena salah paham, puluhan siswa sekolah Madrasah Aliyah Negeri.(MAN) 2 Situbondo, nekat melakukan pengeroyokan terhadap salah seorang teman sekolahnya, dengan korban siswa berinisial RM (17) warga Kecamatan Panji, Situbondo, Jawa Timur.
Akibat dikeroyok di pekarangan kosong di sebelah timur RS Mitra Sehat Situbondo, korban harus menjalani rawat inap di RSU dr Abdoerrahem Situbondo, dengan kondisi mengalami luka robek pelipis sebelah kanan, hingga mendapat tujuh jahitan, bengkak di mata kanan, benjol dibagian dahi, dan bengkak di bibirnya.(ary)