Demo Puluhan Massa PMII Ricuh, Rusak Pagar Kawat Berduri dan Gelar Tahlil

Iklan Semua Halaman

Demo Puluhan Massa PMII Ricuh, Rusak Pagar Kawat Berduri dan Gelar Tahlil

20/06/2024


Situbondo (jurnalbesuki.com) - Puluhan massa yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Situbondo, melakukan aksi turun jalan, mereka menuntut petugas  Polres Situbondo, menindak tegas maraknya tambang liar di Kabupaten Situbondo, Kamis (20/6/2024).


Pantauan dilapangan, sebelum mendatangi Mapolres Situbondo, puluhan massa PMII melakukan long march sembari membawa keranda, dengan start Alun-alun Kota Situbondo  menuju ke Mapolres setempat,  namun sebelum masuk ke Mapolres, mereka dihadang pagar kawat berduri.


Mengetahui jalan menuju Mapolres Situbondo   ditutup pagar  kawat berduri, mereka langsung berorasi dan membentangkan sejumlah poster hujatan. Bahkan, mereka langsung merusak pagar kawat berduri yang melintang di  jalan, dengan cara menarik pagar kawat berduri tersebut.


Puluhan massa PMII Situbondo juga melempar aparat keamanan menggunakan botol air mineral. Aksi merusak pagar kawat berhenti, setelah Kapolres Dwi Rakhmanto Sumrahadi menemui puluhan massa PMII, dan memperbolehkan mereka masuk ke Mapolres Situbondo.


Menariknya, usai diperbolehkan masuk ke Mapolres Situbondo, mereka langsung meletakan keranda. Selanjutnya, melakukan tahlil dan  doa bersama, sebagai tanda matinya penegakan hukum di Polres Situbondo.


"Kami sengaja menggelar tahlil dan doa bersama didepan keranda yang bertuliskan "Polres Situbondo", sebagai tanda matinya penegakan hukum di Polres Situbondo,"ujar Anton, salah seorang koordinator aksi, Kamis (29/6/2024).


Ketua PMII Situbondo Lukman Hakim mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan kepolisian, mengingat puluhan massa PMII  sempat dihadang pagar kawat berduri di jalan menuju ke Mapolres Situbondo. 


"Sehingga puluhan massa PMII sempat merusak pagar gawat berduri, untuk masuk ke Mapolres Situbondo, namun setelah bernegosiasi akhirnya teman-teman pergerakan diperbolehkan masuk,"ujar Lukman.


Menurut dia, teman-teman pergerakan sengaja ngeluruk Mapolres Situbondo, karena petugas terkesan tutup mata dengan maraknya aktivitas tambang ilegal di Situbondo. Bahkan, pihaknya mencatat  sebanyak  64 tambang diduga ilegal di Kabupaten Situbondo.


"Selain itu, tadi Kapolres AKBP Dwi Sumrahadi sepakat dengan tuntutan kami, untuk menindak tegas aktivitas tambang ilegal dan  berpotensi merusak lingkungan, namun jika aparat melanggar kesepakatan, kami akan melakukan aksi turun ke jalan dengan massa yang lebih besar,"ancam Lukman.


Sementara itu, Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan, ada sejumlah isu yang disampaikan PMII, salah satunya  aktivitas tambang yang diduga ilegal di Situbondo, yang pengoperasian tidak sesuai agar  ditertibkan.


"Makanya, kami membuka diri untuk menertibkan tambang ilegal di Situbondo, namun dalam urusan tambang kita melibatkan semua dinas, jika aktivitas tambang itu ada tindak pidanya, kami akan tindak lanjuti sesuai dengan fungsi masing-masing,"kata AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto.


Menurut dia, diakui pihaknya melakukan pengamanan sesuai SOP, yakni memasang pagar kawat berduri di jalan menuju Mapolres Situbondo. Tujuannya, untuk mengantisipasi terjadinya aksi anarkis puluhan massa PMII.


"Makanya, sebelum puluhan massa PMII diperbolehkan  masuk ke Mapolres Situbondo, kami minta jaminan tidak aksi anarkis dari perwakilan PMII,"pungkasnya.(ary)