Penyakit DBD Mewabah, Rumah Sakit di Situbondo Dipenuhi Pasien DBD

Iklan Semua Halaman

Penyakit DBD Mewabah, Rumah Sakit di Situbondo Dipenuhi Pasien DBD

22/04/2024

Situbondo (jurnalbesuki.com)  - Dalam sepekan terakhir, penyakit Demam Berdarah Dengung (DBD) mewabah di Kabupaten Situbondo. Terbukti, disejumlah Rumah Sakit (RS) Situbondo, dipenuhi pasien akibat  gigitan nyamuk aedes aegypti.


Setiap hari diperkirakan lima hingga enam  pasien DBD,  yang menjalani rawat inap disejumlah RS di Situbondo. Bahkan, hingga kini, tercatat sebanyak 45  pasien DBD di Situbondo, sebagian besar pasien DBD diketahui masih anak-anak.


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, dr. Sandy Hendrayono mengatakan, seluruh pasien DBD sudah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kini kondisi kesehatan para pasien sudah kembali membaik. 


"Kasus pasien DBD itu tercatat sejak bulan Januari hingga saat ini ada 45  pasien. Meski demikian, para pasien DBD sudah sembuh setelah menjalani perawatan di Puskesmas maupun di Rumah Sakit," ujar dr Sandy, Senin (22/4/2024).


Menurut dia, puluhan pasien DBD tersebut  tersebar disejumlah  kecamatan. Diantaranya kecamatan Besuki dan Kecamatan Panarukan masing-masing empat orang. Kemudian Kecamatan Jatibanteng, Suboh, Bungatan, Panji, Kapongan, Asembagus, dan Banyuputih masing-masing ada dua orang.


"Selain itu, di Kecamatan Mlandingan dan Kecamatan Sumbermalang terdapat satu orang positif DBD. Kemudian kecamatan Situbondo enam orang dan Kecamatan Arjasa tiga orang,"bebernya.


Lebih jauh Sandy menambahkan, sejumlah rumah warga yang terjangkit DBD dilakukan fogging. Upaya tersebut untuk membasmi perkembangan nyamuk DBD. 


"Memang setelah ada warga yang terjangkit DBD, itu petugas langsung melakukan fogging melalui petugas puskemas setempat," jelasnya. 


Sandy menegaskan, untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit DBD, pihaknya menghimbau kepada warga Situbondo, untuk tetap menjaga kebersihan dilingkungannya.


"Perkembangan nyamuk DBD saat ini cukup tinggi. Kondisi seperti itu disebabkan faktor perubahan cuaca dari musim hujan ke kemarau. Makanya, kami menghimbau kepada warga, untuk tetap menjaga kebersihan dilingkungannya,"imbau dr Sandy.(ary)