Warga Blitar Ditemukan Tewas di Kawasan Hutan Situbondo

Iklan Semua Halaman

Warga Blitar Ditemukan Tewas di Kawasan Hutan Situbondo

08/10/2023

Situbondo(jurnalbesuki.com) - Peristiwa menghebohkan terjadi di kawasan Hutan Kesambi Petak 11 A RPH Kabuaran BKPH Kabuaran di Desa/Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, menyusul ditemukannya mayat pria tanpa identitas. 


Saat ditemukan pertama kali  oleh salah seorang warga, Mr X diperkirakan berusia 39 tahun, dengan ciri-ciri mengenakan kaos warna coklat dan celana pendek biru, kondisi tubuh kulit Mr X mulai  menghitam, dengan kondisi tubuhnya   terlentang dilokasi kejadian.


Bahkan, di sekitar ditemukan mayat Mr X, petugas menemukan tas punggung berwarna merah hati, berisi beberapa potong pakaian,  sarung dan buku catatan nomor ponsel, serta  nomor rekening listrik, sehingga beberapa nomor ponsel petugas Inafis Polres Situbondo, berhasil mengungkap identitas mayat Mr X tersebut.


Setelah ditelusuri dan berkoordinasi dengan Polsek Binangun, Blitar, ternyata Mr X diketahui bernama Ginarto (37) asal  Dusun Unggahan Desa Tawang Rejo Kecamatan Binangun,  Kabupaten Blitar. Sehingga pihak keluarga langsung menghubungi  petugas  Unit Identifikasi Satreskrim Polres Situbondo.


"Setelah ditunjukan foto dan ciri-ciri Mr X, keluarganya memastikan jika mayat pria yang ditemukan di kawasan Kesambi, merupakan mayat Ginanto,"ujar petugas yang tidak mau disebutkan namanya, Minggu (8/10/2023).


Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pratomo mengatakan, hanya dalam jangka waktu sekitar 15 jam, petugas  berhasil mengungkap identitas Mr X,  yang ditemukan tewas di kawasan hutan kesambi Situbondo.


"Hasil  pemeriksaan tim dokter RSU  Situbondo, disekujur tubuh  Ginanto  tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan, serta berdasarkan   keterangan keluarga Ginanto mempunyai riwayat penyakit lambung, sehingga kami  menyerahkan jasad Ginanto kepada keluarganya,"ujar AKP Momon.


Menurut dia, meski pihak keluarga mengaku ikhlas dengan jalan hidùp yang dipilih almarhum. Bahkan, menolak untuk dilakukan otopsi, namun sebelum jasad Ginanto diserahkan kepala keluarganya, pihaknya meminta kepada keluarganya agar menulis surat pernyataan.


"Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, kami meminta kepada keluarga almarhum Ginanto, agar menulis surat pernyataan,"katanya.(ary)