Paska Fenomena Belasan Siswi Menyayat Tangannya, Polisi Kumpulkan Guru dan Wali Murid

Iklan Semua Halaman

Paska Fenomena Belasan Siswi Menyayat Tangannya, Polisi Kumpulkan Guru dan Wali Murid

04/10/2023

Situbondo(jurnalbesuki.com) - Paska fenomena belasan siswi salah satu SD di Kota Situbondo menyayat tangannya sendiri, Polsek Kota, Situbondo mengumpulkan para guru, komite sekolah dan perwakilan  wali murid, sebagai upaya mengantisipasi menyebarnya fenomena salah kapra tersebut, Senin (2/10/2023).


Menariknya, dalam pertemuan yang juga dihadiri Sri Rahmatillah dan Korwil  Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kota, Situbondo, dan Kapolsek Kota Iptu Harnowo, mereka kompak meminta para wali murid dan komite, untuk bersinergi mengantisipasi menyebarnya fenomens salah kapra tersebut.


Kepala Sekolah Sri Rahmatillah mengatakan,  pertemuan ini, untuk menindaklanjuti  adanya belasan siswi SDN di Kota Situbondo,  yang diketahui  melukai tangannya sendiri, dengan dalih mengikuti trend kekinian di media sosial (medsos) tiktok. Dengan harapan, fenomena tersebut tidak terulang lagi.


“Kami berharap tidak  ada yang perlu disalahkan atas kejadian ini, namun kita harus bersinergi  untuk menanggulangi masalah ini. Oleh karena itu, kami berharap semua pihak baik orang tua, sekolah dan instansi lain termasuk Polsek Situbondo Kota yang selama ini bekerja sama dalam hal antisipasi bullying,"katanya.


Korwil Pendidikan dan Kebudayaan kecamatan Kota, Situbondo Hj. Ririn Yunaini mengatakan, beruntung fenomena  siswi menggores lengannya sendiri  cepat terungkap, dan pihak sekolah langsung bertindak cepat, sehingga perbuatan menyakiti sendiri tersebut  tidak menyebar.


"Dengan kejadian ini, saya berharap para guru dan orang tua untuk  meningkatkan pengawasan, agar kasus serupa tidak terulang di Kota Situbondo,"pintanya.


Menurutnya, untuk para orang tua agar menyempatkan waktu untuk anak, meskipun hanya sebentar, sehingga orang tua menjadi tempat curhat anak, bukan ke pihak lain. Sedangkan para guru agar jangan lepas kontrol.


"Oleh karena itu, sinergi antara orang tua dan sekolah sangat penting,"katanya.


Sementara itu, Kapolsek Kota Situbondo Iptu Harnowo mengatakan, jika  tanggung jawab perkembangan anak adalah tanggung jawab bersama, baik pihak sekolah atau keluarga, karena anak peka dan rentan terpengaruh dari luar,  terutama media sosial.


"Untuk itu, kami mengimbau agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, para    orang tua agar  memberikan perhatian terhadap putra putrinya, sehingga apabila ada sesuatu hal terjadi, orang tua atau wali murid akan lebih paham dan cepat mengetahuinya,"ujar Iptu Harnowo.


Menurut dia, pihaknya juga meminta kepada para orang tua, untuk membatasi dan mengawasi  putra putrinya dalam  menggunakan ponsel, terutama dalam menggunakan medsos.


"Kami sependapat dengan Kepala Sekolah dan Korwil Pendidikan dan Kebudayaan terkait permasalahan yang terjadi tidak perlu saling menyalahkan. Yang terpenting berikan pengertian dan perhatian kepada anak-anak agar tidak terjerumus hal negative yang viral di medsos,,“ pungkasnya.(ary)