Situbondo(jurnalbesuki.com) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri kegiatan temu inklusi nasional ke-V Tahun 2023, yang dilaksanakan di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah, Dusun Sukorejo, Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (1/8/2023).
Bahkan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kegiatan temu inklusi nasional ke-V dengan tema "Berdaya dalam Keragaman Menuju Indonesia Inklusif 2030", yang dihadiri sekitar 672 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Maluku, Aceh dan Ternate.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatskan, Temu Inklusi Nasional ke-5 ini menjadi momentum dalam memberdayakan penyandang disabilitas. "Artinya dari yang awalnya memberikan bantuan, belas kasihan, itu kemudian berubah menjadi Undang-Undang Penyandang Disabilitas. Karena ini terkait dengan hak-hak dasar mereka. Hak pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan seterusnya itu yang menjadi PR kita bersama," ujarnya.
Mantan Mensos RI ini menilai, Temu Inklusi Nasional sangat penting diselesaikan. "Jadi untuk mengingatkan kembali memori bangsa bahwa ada bagian dari masyarakat yang memang masih terus didorong untuk mewujudkan kesetaraan perlakuan terhadap mereka," imbuhnya.
Khofifah berharap, Temu Inklusi Nasional ke-5 di Ponpes Salafiyah Safi'iyah Sukorejo ini bisa membangun harmonisasi antara penyandang disabilitas dengan semua sektor. "Tujuannya untuk kesetaraan perlakuan," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengatakan, baru pertama kali Temu Inklusi Nasional diselenggarakan di Ponpes. Sehingga acara tersebut sangat megah dan berkesan.
"Temu Inklusi Nasional ke-1 berlangsung di Sleman, Temu Inklusi Nasional ke-2 berlangsung di Kulon Progo, Temu Inklusi Nasional ke-3 berlangsung di Gunung Kidul, Temu Inklusi Nasional ke-4 berlangsung di Makasar, Temu Inklusi Nasional ke-5 berlangsung di Situbondo. Ini adalah yang pertama kalinya ditempatkan di pondok pesantren," ujarnya.
Karna Suswandi mengatakan, Temu Inklusi Nasional ke-5 di Ponpes Sukorejo tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Situbondo. "Dan juga adalah tinta emas yang kesekian kalinya yang ditorehkan oleh pondok pesantren Salafiyah Safi'iyah dalam mempelopori kegiatan-kegiatan yang sifatnya nasional," tuturnya.
Karns mengapresiasi, acara Temu Inklusi Nasional ke-5 tersebut. "Tentunya ke depan kita akan terus bersinergi lebih baik lagi agar pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Situbondo ini bisa semakin ramah kepada para difabel,"katanya.
Sementata itu pengasuh Ponpes Sukorejo Situbondo, KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy memgatakan, pihaknya bangga Ponpes Sukorejo dijadikan tempat temu inklusi nasional ke V.
"Selamat datang Ahlan wasahlan bihudhorikum di Pondok pesantren salafiyah Syafi"iyah Sukorejo, berharap mudah-mudahan pertemuan sejak kamarin hingga besok lusa akan menghasilkan putusan yang dapat meningkatkan kemaslahatan dan keberkahan hidup kita semua,"katanya.
Bahkan, Kiai Azaim ini bepesan kepada santrinya untuk mengkaji disabilitas dalam perspektif fiqih.
"Kami berpesan kepada sahabat sahabat santri dari ma'had Ali, ini momentum kalian untuk mengkaji disabilitas dari sudut fiqih, sehingga akan lahir fiqih difabel dari pondok pesantren salafiyah Syafi"iyah Sukorejo" pungkasnya.(ary)