Panen Padi Melimpah, Menteri Pertanian: Hanya Orang Gila Yang Impor Beras

Iklan Semua Halaman

Panen Padi Melimpah, Menteri Pertanian: Hanya Orang Gila Yang Impor Beras

29/10/2022


 Malang (jurnalbesuki.com) - Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Lempo menyatakan sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami panen raya padi. Hal itu tentu saja akan menjadikan stok ketersedian beras dalam negeri akan aman hingga dua tahun kedepan. 


Melimpahnya stok beras itu akan menjadi jaminan terakit keamanan pangan negara sehingga tidak perlu memikirkan impor beras. Saat ini stok beras sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 10,2 juta ton. Jumlah itu belum ditambah panen pertama sekitar 13 juta ton, hingga panen puncak yang diperkirakan terjadi hingga Desember 2022 mendatang, dengan 18 juta ton padi. 


"Bahkan saya punya data Jatim panen September Desember ini 1,15 juta ton, Jateng 1,01 juta ton, Jabar itu 1 juta lebih, 1,5 juta, Sulsel 1,16, dan saya kira ini panen berikutnya," ucap Mentan Syahrul Yasin, pada Jumat malam (28/10/2022) sesuai acara Anugerah Humas Indonesia (AHI) di Kota Malang.


Saat ini dikatakan Mentan Syahrul, kebutuhan beras nasional di angka kurang lebih 30 juta setahunnya. Padahal di sisi lain hingga akhir tahun, nantinya kemungkinan besar akan surplus 2 juta ton, karena kemungkinan ada penambahan 32 juta ton dari panen - panen yang terjadi. 


"Oleh karena itu serapannya harus bisa kita lakukan lebih baik, saya sangat mendorong Bulog untuk segera menambah stoknya, di atas 1,2 juta sampai 1,5 juta ton, agar serapan ini langsung bisa berputar, karena sampai Desember kita masih ada panen panen yang akan terjadi seperti yang saya bacakan tadi," ungkap dia. 


"Di Jawa Timur, di Jabar masih cukup panen. Oleh karena itu segera (dibeli padinya) dan saya yakin Insyaallah masalah beras 2022 neraca kami sangat - sangat aman," imbuhnya. 


Dengan kelebihan stok beras itulah seharusnya Indonesia bisa mengekspor beras ke luar negeri secara terbatas. Meski demikian pihaknya mewaspadai adanya beberapa faktor gagal panen seperti karena kondisi alam, cuaca yang tidak mendukung, hingga serangan hama penyakit tanaman. 


"Bahkan kalau kita lebih ya harus kita keluarkan pada pintu ekspor, yang ada secara terbatas, agar daya tahan beras kan ada batasnya, kalau kita nggak keluarkan kita nambah terus kan bersoal, jadi sekarang dunia mengakui kita punya beras. Kitalah yang paling bagus untuk saat sekarang ini," terangnya.


Maka kabar adanya impor beras dari pemerintah disebut suatu hal yang gila. Apalagi jika impor beras itu benar-benar dilakukan, tentu akan membuat Presiden Joko Widodo marah. "Jelas orang gila yang mau impor, kalau masih ada di dalam negeri mau impor untuk siapa ini negeri. Nggak ada impor-impor kalau beras, marah nanti pak Presiden," tegasnya.(sindonews/hans)