Tuai Kontroversi, Penulis Lirik Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet Minta Maaf

Iklan Semua Halaman

Tuai Kontroversi, Penulis Lirik Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet Minta Maaf

22/08/2022


 jurnalbesuki.com - Penulis lirik lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet yang akhirnya memicu kontroversi dan polemik ditengah masyarakat meminta maaf. Pencipta lagu yang bernama Pratama itu menyampaikan permohonan maafnya melalu sebuah video yang diunggah melalui kanal Youtube Tama Halu 008 miliknya.


Dalam unggahannya, Pratama menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terutama Lamongan Jawa Timur dan seluruh pihak yang tersinggung dengan lagu yang ditulisnya dan sudah terlanjur meyebar menjadi lagu dengan berbagai model musik.


“Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Di video kali ini dan di kesempatan kali, ini izinkan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Lamongan dan pihak-pihak yang tersinggung atau kurang berkenan karena saya telah membuat lirik menggunakan nama Joko Tingkir,” ujar Pratama mengawali permohonan maafnya.


“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” imbuh Pratama dalam video berdurasi 3 menit 19 detik ini.


Ia mengakui jika dalam penulisan lirik menggunakan kata Joko Tingkir merupakan ketidaktahuannya terhadap ulama besar di tanah Jawa.


“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kekurangan, ketidaktahuan saya, ketidakpahaman saya di balik nama Joko Tingkir ini adalah sosok seorang ulama besar dan dihormati di Jawa,” katanya. 


“Saya mohon maaf. Tidak ada niatan saya untuk melecehkan nama beliau. Saya akui karena saya tidak tahu dan saya kurang paham, di balik sosok nama besar beliau. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya juga di channel saya ini saya sudah mengubah liriknya tidak menggunakan Joko Tingkir lagi,” ungkapnya. 


Ia pun mengulangi kembali permohonan maafnya dan sekaligus mohon maaf jika dalam menyampaikan permohonan maaf tersebut kurang berkenan dan kurang sopan.


“Minta tolong dimaafkan karena ketidaktahuan saya tentang Joko Tingkir. Saya juga mohon maaf yang sebesar-besarnya jika permohonan maaf saya ini kurang berkenan atau kurang baik cara mengucapkan, dan kurang sopan,” kata Pratama. 


“Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Pada dasarnya tidak ada niatan saya melecehkan nama besar beliau. Itu karena ketidaktahuan saya dan kekurangpahaman saya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga video permohonan maaf saya ini bisa diterima,” tuturnya. 


Lagu ini sendiri banyak diprotes oleh berbagai kalangan di antaranya oleh Gus Muwafiq dan KH Anwar Zahid. Ia merasa jengkel dengan pengarang lirik “Joko Tingkir ngombe dawet, Jo dipikir marai mumet,” ini.(nu.or.id/hans)