Probolinggo (jurnalbesuki.com) - Ribuan jemaah Alif Rabo Wage atau Aboge 7 desa yang tersebar di 4 kecamatan Kabupaten Probolinggo baru merayakan Idul Adha hari ini, Senin (11/7/2022). Pagi ini mereka menunaikan salat Idul Adha 1443 H.
Salah satu jemaah Aboge yang menyelenggarakan Salat Idul Adha hari ini ada di Dusun Krajan, Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Dipimpun oleh Kiai Buri Bariyah, para jamaah terus berdatangan dengan membawa Rasol atau tumpengan. Usai diberikan ke tokoh agama Aboge, tumpengan itu dimakan bersama-sama setelah selesai Salat Idul Adha.
Dari pantuan detikJatim, sebelum salat Ied digelar, lantunan takbir bergema di Musala Al-Barokah. Salat Idul Adha dimulai tepat pukul 06.30 WIB. Jemaah pria menempati area dalam musala. Sedangkan jemaah perempuan berada di halaman depan musala.
Hampir setiap tahun hitungan jemaah Aboge dalam penetapan hari besar keagamaan berbeda dengan ketetapan pemerintah. Kadang selisih sehari, kadang bisa sampai 2 hari Tahun ini, Hari Raya Idul Adha Aboge selisih sehari dengan pemerintah.
Aboge sendiri diambil dari suku kata A berarti Alif dan Boge berarti Rabu Wage. Tidak ada perbedaan rakaat salat dan bacaan doa dengan Islam pada umumnya. Perebedaan hanya terletak pada penetapan hari besar keagamaan.
Untuk hitungan Hari Raya Idul Adha tahun ini, Aboge menggunakan hitungan Japatji (Julhizah 4 dan pasaran 1). Jadi untuk hari raya kurban jatuh pada Senin Pon.
Untuk tahun ini jemaah Aboge di Desa Leces hanya menyembelih 1 ekor kambing. Mereka tidak menyembelih sapi karena tejangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Salah seorang jemaah Aboge bernama Solihin mengatakan, Aboge tetap berpegang teguh dengan hitungan kitab Mujarobah atau kitab Jawa kuno. Mereka tetap hidup rukun dengan ormas-ormas Islam lainnya.
"Selalu berbeda sehari bisa 2 hingga 3 hari dengan penetapan pemerintah. Habis salat Ied dilanjutkan makan bersama tumpengan yang dibawa jemaah Aboge untuk menjalin silaturahmi," kata Solihin.
Sementara Kiai Buri Bariyah mengatakan, tahun ini jemaah Aboge juga berdoa agar wabah PMK segera lenyap. Lantaran PMK, tahun ini Aboge hanya kurban kambing.
"Jemaah Aboge sempat berdoa agar wabah PMK segera diangkat oleh Allah SWT dan tidak ada lagi penyakit, balak bencana di Indonesia" kata Kia Bariyah.
(sumber:detikjatim.com/hans)