Pamit Pulang, Tubuh Pria Asal Banyuwangi Ditemukan Mengapung di Perairan Situbondo

Iklan Semua Halaman

Pamit Pulang, Tubuh Pria Asal Banyuwangi Ditemukan Mengapung di Perairan Situbondo

24/01/2025

Suasana  evakuasi jasad pemancing di perairan pandean, kecamatan Banyuputih, Situbondo.

 Situbondo (jurnalbesuki.com) - Jasad pria bernama Ahmad Faris (42), warga Desa Watu Kebo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, ditemukan mengapung di perairan Pandean, Kecamatan Banyuputih, Situbondo.


Diperoleh keterangan, sebelum ditemukan jasadnya mengapung di perairan Pandean, korban bersama Sayono (40),   teman di kampungnya, keduanya berangkat dari rumahnya untuk mancing di perairan Taman Nasional Baluran Situbondo.


Namun, setelah sampai di  perairan Taman Nasional Baluran Situbondo keduanya memilih untuk  berpisah. Mengingat  Faris fokus untuk mancing, sedangkan Sayono fokus untuk mencari kerang.


Hanya beberapa saat Sayono sedang  mencari kerang,  dia kembali   bertemu   dengan korban Faris. Saat itu, Faris  mengatakan akan  pulang,  karena akan  mengajar ngaji.


Ironisnya, sekitar dua jam korban pamit pulang ke temannya,  Slamet,  Kasi Kesra Desa Watu Kebo mendapat kabar dari Subaidi, seorang  nelayan asal Pandean, Situbondo, jika warga menemukan mayat mengapung.


Mendapat informasi tentang penemuan mayat, Slamet langsung menghubungi Polsek Banyuputih, Situbondo. Selanjutnya, petugas Polsek Banyuputih dan petugas Satpolairud Polres Situbondo langsung menuju ke lokasi kejadian.


Usai dievakuasi dari perairan pandean, keluarganya langsung membawa  jasad Faris ke rumah duka  di Dusun Krajan, Desa Watu Kebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, untuk dimakamkan.


"Sebelum jasadnya ditemukan mengapung di perairan pandean, dia sempat pamit untuk pulang, dengan alasan akan  mengajar ngaji,"ujar Sayono, Jumat (24/1/2025).


Sementara itu, Kasatpolairud Polres Situbondo AKP I Gede Sukarmardiyasa mengatakan, karena korban murni meninggal akibat tenggelam, dan di sekujur tubuh tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan, sehingga jasad korban langsung diserahkan kepada keluarganya.


"Namun, sebelum jasadnya diserahkan kepada keluarganya, pihak keluarga disuruh menulis pernyataan,"kata AKP I Gede Sukarmadiyasa.(ary)