Situbondo (jurnalbesuki.com) - Mengenal lebih dekat Yazid Hasyim, anggota DPRD Kabupaten Situbondo terpilih dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pemilu Legislatife (Pileg) 14 Februari 2024 lalu, Daerah Pemilihan (Dapil) V Situbondo, yang meliputi Kecamatan Kendit dan Kecamatan Panarukan.
Pria kelahiran 02 Februari 1981 asal Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan Situbondo ini, sukses menjadi anggota DPRD Kabupaten Situbondo untuk lima tahun kedepan, yakni periode 2024-2029, setelah dalam Pileg tahun 2024 mendulang sebanyak 3.600 suara.
Namun, sebelum terjun ke dunia politik sejak awal tahun 2023 lalu, dia memilih bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Situbondo. Mesli ayah tiga anak ini dikenal sebagai pengusaha kerajinan kerang yang sukses. Bahkan, hasil kerajinan kerangnya dikirim ke Pulau Bali.
"Saya menggeluti usaha kerajinan kerang sejak 18 tahun lalu. Saat ini, saya sudah memperkerjakan sebanyak 20 orang pekerja. Meski saya terpilih sebagai anggota DPRD Situbondo, namun saya akan tetap menjalankan usaha kerajinan kerang tersebut,"ujar Yazid Hasyim, saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/7/2024).
Pria yang akrab dipanggil Yazid menjelaskan, ada sejumlah faktor yang mendorong dirinya untuk terjun ke dunia politik, salah satunya dorongan dari masyarakat Desa Kilensari, mengingat selama ini mereka tidak dapat menyampaikan aspirasinya.
"Sehingga dengan dorongan sejumlah elemen masyarakat Desa Kilensari, saya mantab untuk bergabung dengan PKB Situbondo, dan Alhamdulillah saya mendulang sebanyak 3.600 suara hingga terpilih, meski saya tergolong sebagai pendatang baru,"ujar Yazid.
Yazid menegaskan, ada faktor lain yang juga mendorong dirinya untuk terjun ke dunia politik, seperti ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat Situbondo, dengan kebijakan yang berpihak ke rakyat, dan mewujudkan masyarakat Situbondo yang bekarakter, bermoral dan beretika.
"Mengingat, selama ini sejumlah tempat yang sakral di Kabupaten Situbondo sering dijadikan tempat untuk berjoget, yang terkesan tidak beretika dan bermoral, sehingga menghilangkan karakter Situbondo sebagai Kota Santri,"bebernya.
Lebih jauh Yazid menambahkan, dirinya juga ingin mewujudkan pemerintahan yang bersih, bebas dari praktik korupsi kolusi dan nepotisme (KKN), mengingat saat ini, dirinya menilai birokrasi di Pemkab Situbondo amburadul, dengan banyaknya pejabat asal Pemkab Bondowoso, yang mengisi jabatan eselon II dilingkungan Pemkab Situbondo.
"Selain itu, dalam periode pemerintahan sekarang, banyak para kontraktor dari luar Situbondo, yang mendapat pekerjaan fisik di Kabupaten Situbondo. Sementara para kontraktor lokal tidak dapat pekerjaan, dengan sumber anggaran APBD Situbondo,"pungkasnya.(ary)