Dinilai Otoriter, Ribuan Siswa SMAN 1 Situbondo Tuntut Mundur Kepala Sekolah

Iklan Semua Halaman

Dinilai Otoriter, Ribuan Siswa SMAN 1 Situbondo Tuntut Mundur Kepala Sekolah

05/01/2024


Situbondo(jurnalbesuki.com) - Ribuan Siswa  SMAN 1 Situbondo, menuntut Marta Mila Sughesti,  mundur dari jabatannya sebagai  Kepala Sekolah (Kasek) salah satu SMAN favorit di Kota Situbondo. Itu dilakukan lantaran Kasek  dinilai otoriter.


Selain  menggunakan payung sebagai simbol para siswa mulai kepanasan, dengan  penebangan sejumlah  pohon di area sekolah, para  siswa juga menulis mengunakan selembar kertas. Bahkan, para siswa juga menenpelkan kertas dibeberapa kaca jendela di ruang kelasnya, dengan tulisan minta Kasek mundur.


"Ini lakukan  karena kebijakan Kasek  yang  merugikan SMAN 1 Situbondo. Saat ini,  kami satu suara untuk meminta Kasek turun dari jabatannya. Selain merugikan para siswa SMASA, namun para guru mengaku diintimidasi," ujar Bagus Riski Mahardika, salah satu  kelas XI, Kamis (4/1/2024).


Menurut dia,  para siswa bergerak untuk menyuarakan para guru yang merasa  dintimidasi, dengan harapan   kedepannya lebih baik  dan tidak perlu merubah banyak kultur, karena  SMAN 1 Situbondo mempunyai banyak.prestasi 


"Salah satu contoh kegiatan malam seperti ekstra yang kita hanya bisa istirahat 4 jam saja, mulai jam satu ada ekstra jam lima ada lagi.  Itulah yang membedakan SMASA  dengan sekolah lainnya. Bu Marta juga ekstra marching band yang ditiadakan. Padahal marching band merupakan icon SMASA,"bebernya.


Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 1 Situbondo Marta Mila Sughesti mengatakan,   dirinya sengaja mengumpulkan para siswa sebagai wujud demokrasi, untuk. memberikan kesempatan  bicara,  karena bagaimanapun mereka merupakan  anak didik dirinya 


"Untuk masalah adzan ada jadwalnya. Jadi tidak ada larangan untuk adzan,"katanya.


Marta Mila menjelaskan tentang kegiatan marching band  pada malam. Itu dilakukan lantaran  banyak wali murid yang  tidak setuju.


"Alasan kami menjaga keselamatan siswa,  kedua menjaga capeknya anak anak,  karena pada pagi hari mereka  harus belajar, sedangkan  penebangan pohon juga untuk. keselamatan siswa,"pungkasnya.(ary)