Situbondo(jurnalbesuki.com) - Gara-gara lupa mematikan lampu teplok, untuk persiapan pernikahan anaknya, dua bangunan rumah milik bapak dan anak asal Dusun Krajan, Desa Juglangan, Kecamatan Panji, Situbondo hangus terbakar, Selasa (19/12/2023).
Selain mengakibatkan dua bangunan rumah milik kedua korban, kondisinya rata dengan tanah, namun seluruh perabot rumah tangga milik korban juga hangus terbakar. Dengan total kerugian materi diperkirakan mencapai Rp125 juta.
Dua korban yang rumahnya terbakar dilalap sijago merah, yakni Ibu Tolak Ima (48) dan Agus Supriyanto (63), keduanya diketahui merupakan bapak dan anak asal Dusun Krajan, Desa Juglangan, Kecamatan Panji, Situbondo, Jawa Timur.
Diperoleh keterangan, untuk persiapan selamatan pernikahan anak pertamanya, seperti biasa Ibu Tolak Ima menghidupkan lampu lentera atau lampu teplok. Sedangkan lampu teplok tersebut diletakan dibawa kasur tidurnya.
Ironisnya, kobaran api dari lampu telpok tersebut langsung membakar kasur tempat tidur korban. Bahkan, hanya dalam hitungan menit, kobaran api membakar rumah korban. Namun, karena saat kejadian angin bertiup sangat kencang, sehingga kobaran juga merembet ke rumah di sebelahnya, yakni rumah Agus Supriyanto.
Mendapati tempat tidurnya, korban yang terlelap dalam tidurnya dan langsung berteriak minta tolong sembari berteriak minta tolong. Bahkan, puluhan warga yang datang ke lokasi kejadian, mereka memadamkan kobaran api menggunakan alat seadanya. Meski demikian, kobaran api tidak dapat dipadamkan.
Kobaran api yang membakar 2 rumah milik bapak dan anak ini, baru dapat dipadamkan sekitar dua jam setelah kejadian, setelah petugas dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Situbondo bersama puluhan warga, mereka berjibaku memadamkan kobaran api dilokasi kejadian.
"Saya kaget, saat tidur di kamar belakang, saya mendapati kasur tempat tidur di kamar terbakar, saya langsung semburat keluar rumah sembari berteriak minta tolong,"kata Tolak Ima, Selasa (19/12/2023).
Kepala BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto membenarkan, jika dua bangunan rumah berdempetan milik kedua korban terbakar. Bahkan, kondisi dua rumah yang terbakar tersebut nyaris rata dengan tanah.
"Berdasarkan pengakuan korban, penyebabnya salah seorang korban mengaku lupa mematikan lampu teplok, yang diletakan dibawa tempat tidur kamar anaknya,"ujar Sruwi Hartanto,.
Menurut dia, agar kasus serupa tidak terulang lagi, pihaknya menghimbau kepada warga Situbondo, agar tidak meletakan lampu teplok dibawa tidur. Mengingat, saat ini angin bertiup sangat kencang.
"Meski tidak ada korban jiwa, kerugian materi akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp125 juta,"katanya.(ary)