Situbondo(jurnalbesuki.com) - Sebuah bangunan semi permanen berukuran panjang 20 meter dan lebar 4 meter di jalur pantura Situbondo, tepatnya di jalan raya Desa/Kecamatan Arjasa, Situbondo hangus terbakar dilalap si jago merah. Bahkan, kondisinya rata dengan tanah.
Diduga kuat, kebakaran warung yang juga digunakan sebagai tempat tinggal oleh pemiliknya, yakni Hj Saniati (55) warga Dusun Wirakrama, Desa/Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo itu, akibat korban lupa mematikan api di tungku yang terbuat dari tanah liat.
Selain mengakibatkan seluruh bangunan semi permanen rata dengan tanah, namun seluruh barang dagangan kerajinan yang terbuat tanah liat, juga hangus terbakar dilalap si jago merah. Dengan total kerugian materi mencapai Rp35 juta.
Diperoleh keterangan, saat kejadian pemiliknya sedang berbelanja untuk kebutuhan hidupnya di salah satu warung kelontong di depan rumahnya. Namun, saat korban sedang sibuk berbelanja, korban justru mendengar ada teriakan kebakaran, sehingga korban langsung menuju warungnya yang terbakar.
Mendapati stand kerajinan tanah liat yang berlokasi tepat di jalur pantura terbakar, puluhan warga sekitar dan para pengendara kendaraan bermotor yang sedang melintas di lokasi kejadian, mereka langsung memadamkan kobaran api dengan menggunakan alat seadanya.
Namun, karena saat kejadian angin bertiup sangat kencang, sehingga kobaran api cepat merembet ke seluruh warung semi permanen tersebut. Kobaran api baru dapat dipadamkan sekitar dua jam setelah kejadian, itupun setelah satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Situbondo datang ke lokasi kejadian.
"Saat kejadian saya sedang berbelanja di depan warung, saya baru tahu stand terbakar, setelah mendengar suara teriakan terbakar,"ujar Hj Saniati, Sabtu (5/8/2023).
Koordinator Pusdalop BPBD Kabupaten Situbondo Puryono mengatakan, dugaan sementara, penyebab terbakarnya bangunan semi permanen sepanjang 20 meter hangus terbakar, karena korban lupa mematikan api di tungku. Sehingga kobaran api di tungku itu, langsung menyambar bangunan semi permanen yang mudah terbakar.
"Meski kondisi bangunan rata dengan tanah, namun tidak ada korban dalam bencana kebakaran tersebut, karena saat kebakaran pemiliknya sedang berbelanja,"ujar Puryono.(ary)