Terjadi Lagi, Perang Sarung Banyuwangi Berujung Pengeroyokan

Iklan Semua Halaman

Terjadi Lagi, Perang Sarung Banyuwangi Berujung Pengeroyokan

28/03/2023

Lokasi Pengeroyokan Akibat Perang Sarung Banyuwangi(foto.tribun)

 Banyuwangi (jurnalbesuki.com) - Masyarakat Kabupaten Banyuwangi dikejutkan oleh beredarnya video singkat berisi pengeroyokan terhadap seorang pemuda.  Diduga, insiden itu terjadi sebagai akibat dari perang sarung yang sering terjadi ketika momen ramadhan. 


Dalam video yang diunggah di Instgram oleh akun @infowargabanyuwangi itu nampak seorang pemuda menjadi bulan-bulanan beberapa pemuda sehingga menangis histeris menahan sakit.  Kejadian dalam video menunjukkan waktu larut malam pada senin (27/03/2023).


Jika melihat situasinya, Video kejadian nampak berlangsung dihalaman Toko Swalayan A&R yang berlokasi di Kelurahan Lateng Banyuwangi Jawa Timur. 


Kapolsek Kota Banyuwangi AKP Kusmin menyataan bahwa pihaknya mendapatkan laporan kejadian tersebut. Dan petugas Kepolisian langsung turun ke Lokasi sebagaimana laporan. Namun ketika sampai pada TKP dimaksud, Kondisi sudah sepi. "Dan Sampai saat ini belum ada laporan pengeroyokan yang kami terima," kata Kusmin.


Untuk mengantisipasi hal serupa, Polsek Banyuwangi Kota tengah menyiapkan beberapa regu patrol di titik-titik rawan. "Sebenarnya selama ini tim sudah turun. Saat ini jangkauannya kami perluas untuk patroli tiap malamnya," tambah Kusmin.


Selain itu, anggota patroli juga mendatangi para remaja yang berkumpul pada malam hari. Mereka memberi pemahaman agar tak membuat keonaran ketika malam Ramadan. "Rutin kami lakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.


Kawasan yang disinyalir menjadi arena perang sarung pun sudah terpetakan. Tetapi memang aksi ini tergolong licin dan rupanya kerap berpindah-pindah lokasi. "Kita sudah petakan semua titik-titiknya, dengan kejadian itu, akan kami perluas jangkauan patrolinya," ujarnya.


Upaya preventif terus dikuatkan. Polisi melakukan pendekatan secara persuasif kepada kelompok-kelompok anak muda yang berpotensi menjadi pelaku perang sarung. "Ketika ada anak muda yang berkerumun malam-malam kita datangi, kita beri pemahaman, itu rutin kami lakukan," tandasnya.(aly/hans)