Komentar |
| Reruntuhan masjid yang dibom ketika sholat jamaah(foto.cnbc) |
jurnalbesuki.com - Sebuah masjid diserang bom bunuh diri saat ratusan jemaahnya tengah melakukan sholat Ashar, Senin, di Peshawar, Pakistan. Akibatnya, dalam update terbaru Selasa (31/1/2023), sebanyak 87 orang tewas.
Kejadian mengenaskan ini menjadi salah satu serangan terbesar yang pernah terjadi di negara itu, di tengah ancaman kebangkrutan ekonomi yang sedang terjadi. Hingga kini belum ada yang mengaku bertanggung jawab.
"Sebanyak 87 orang tewas dan 57 orang dirawat, tujuh di antaranya dalam kondisi kritis," kata pejabat rumah sakit Mohammad Asim, dikutip Reuters, Selasa (31/1/2023).
Peshawar, yang berada di wilayah barat laut Pakistan sendiri, telah lama menjadi sarang aktivitas militan. Maret lalu, seorang pembom bunuh diri ISIS menyerang sebuah masjid minoritas Syiah yang menewaskan 64 orang dan menjadi serangan teror paling mematikan di Pakistan sejak 2018.
Menurut laporan AFP, cabang domestik Taliban, dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), juga aktif di sana. Sejak Taliban bangkit kembali berkuasa di Afghanistan, Islamabad menuduh mereka gagal mengamankan perbatasan pegunungan mereka, yang memungkinkan pejuang untuk bolak-balik melakukan serangan dan melarikan diri dari penangkapan.
Menurut Institute for Peace Studies (PIPS), selama 12 bulan pertama pemerintahan Taliban di Afghanistan, Pakistan menyaksikan lonjakan 50% serangan militan. Rata-rata memang difokuskan di provinsi perbatasan barat.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Shebaz Sharif mengutuk keras serangan itu. Dalam sebuah pernyataan, Sharif mengatakan mereka yang berada di balik insiden itu tidak ada hubungannya dengan Islam.
"Seluruh bangsa berdiri bersatu melawan ancaman terorisme," katanya, dikutip dari BBC.
Akibat ini, ibu kota Islamad juga divaga ketat polisi. Mereka mengeluarkan peringatan keamanan tinggi, di mana semua pintu masuk dan keluar kota telah dijaga ketat.(cnbcindonesia/hans)