Mayat Wanita Muda Tanpa Identitas Ditemukan di Hutan Meru Betiri

Iklan Semua Halaman

Mayat Wanita Muda Tanpa Identitas Ditemukan di Hutan Meru Betiri

18/07/2022


 Jember (jurnalbesuki.com) - Kepolisian RI Sektor Silo Kabupaten Jember mengungkapkan penemuan mayat perempuan muda tanpa identitas yang ditemukan dihutan Lindung Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) Jember. Penemuan itu berawal dari laporan seorang yang biasa mencari madu di Kawasan Hutan Lindung tersebut.


Kapolsek Silo, AKP Suhartanto menyebut bahwa kondisi mayat sudah mulai membusuk dan tidak ada identitas apapun yang menyertainya. Mayat berada di rerimbunan pohon dibawah tebing ang masuk kawasan dusun Baban Timur, Desa Mulyoreo Kecamatan Silo.


"Ciri-ciri mayat diperkirakan berumur 25 tahun, kulit kuning langsat, rambut htam sebahu dan tinggi badan sekitar 155 centi meter," ujar AKP Suhartanto, Kapolsek Silo, Senin (18/07/2022).


Menurut Suhartanto, Mayat ditemukan dala keadaan telentang. pada bagian badan atas mayat menggunakan Kaos Putih dan bagian bawahnya tidak ada selembar benangpun. Didekat mayat ditemukan Kemeja warna merah hitam serta dua buah celana dalam perempuan. 


Penemuan itu sudah sejak sabtu lalu tetapi petugas terkendala oleh kondisi lapangan yang sulit sehingga evakuasi baru bisa dilakukan pada Minggu (17/07/2022) sore.  “Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa segera melapor. Sekarang, jenazah kami bawa ke kamar mayat RSD dr Soebandi,” terang Suhartanto.


Mantan Kapolsek Tempurejo ini membeberkan, penemuan mayat ini bermula ketika pencari madu menempuh jalan setapak melalui jalur Palongan. Ketika melintas ini dia mencium bau bangkai. Merasa penasaran, pencari madu ini berupaya mencari asal bau tersebut. Dan setelah ditelusuri ternyata berasal dari bawah tebing. “Saat didekati, ternyata ada sesosok mayat di bawah tebing dengan kedalaman antara 10 hingga 15 meter,” ujar Suhartanto.


Kaget dengan apa yang dia lihat, pencari madu ini segera menghubungi ketua RT dan perangkat Desa Mulyorejo dan diteruskan ke Polsek Silo. Menindaklanjuti laporan itu, kepolisian bersama perangkat desa setempat mendatangi TKP di hari penemuan. Namun, lantaran medan yang cukup jauh di dalam hutan dan mayat berada di bawah tebing, sehingga mayat belum bisa dievakuasi. “Kami kemudian menghubungi Basarnas meminta bantuan untuk mengevakuasi mayat,” jelasnya.


Tim Basarnas bersama kepolisian setempat dibantu relawan dari unsur warga, akhirnya berhasil mengevakuasi mayat tersebut. Proses evakuasi berlangsung cukup lama dan memakan waktu hingga 10 jam. “Proses evakuasi berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. Setelah evakuasi selesai, mayat kami bawa ke RSD dr Soebandi,” tuturnya.


Sejauh ini, kepolisian belum menyimpulkan apapun terkait penemuan mayat tersebut. Karena masih dalam tahap penyelidikan. Untuk menemukan petunjuk awal, Polsek Silo juga telah menghubungi Tim Inafis Polres Jember untuk melakukan penyelidikan di TKP. “Kami masih melakukan penyelidikan, semoga saja ada titik terang,” pungkasnya.(hans)