Ujian Berat Ibu dan Anak Menjadi Mualaf, Diusir Keluarga Besar Hingga Makan Sepiring Berempat

Iklan Semua Halaman

Ujian Berat Ibu dan Anak Menjadi Mualaf, Diusir Keluarga Besar Hingga Makan Sepiring Berempat

20/05/2022


 jurnalbesuki.com - Berpindah keyakinan beragama dari seseorang sering sekali menjadi persoalan serius bagi keluarga besarnya. Sehingga ujian dan cobaan berat menjadi hari-hari yang harus dijalani kedepannya.


Kejadian mengharukan juga dialami oleh seorang Ibu dan anak-anaknya yang memutuskan menjadi pemeluk agama Islam. 


Inilah yang terjadi pada sosok ibu dan tiga anak berikut, terbilang sangat pedih namun juga inspiratif dan mengharukan. Perjalanan hidup bak roller coaster mereka rasakan saat menjadi mualaf.


Kisahnya berawal dari sang ibu yang bernama Okta. Ia sebelumnya merupakan non-Muslim yang lantas memutuskan menjadi mualaf setelah mendapatkan hidayah Islam dari Allah Subhanahu wa ta'ala.


"Bu Okta ini dua tahun yang lalu masuk Islam bersama kami di Mualaf Centre Aya Sofya," ungkap Ustadz Ipung Atria, dikutip dari kanal YouTube-nya, Jumat (20/5/2022). 


Cekcok pun tidak bisa dihindarkan. Cerai dan pisah dari suami harus dilakoni Bu Okta. Meski begitu, ia dan sang mantan suami memutuskan untuk tetap "akur" demi ketiga anaknya.


"Seiringnya waktu ya saya bertahan dengan uang tabungan. Uang tabungan habis dan ikut orangtua. Makan ya seadanya," cerita Bu Okta.


"Namun sama suami tetap akur demi anak-anak, karena saya tidak menuntut hak asuh dan harta gono-gini, dan dia memutuskan untuk tetap ngasih biaya hidup anak-anak," jelasnya. 


Tapi semuanya berubah saat mantan suaminya itu meninggal, ditambah lagi keinginan sang anak untuk tinggal bersama dan ikut dengan Bu Okta. Keluarga besar mantan suaminya itu pun marah dan memutuskan untuk mengusir bahkan memboikot mereka berempat.


"Waktu itu kami ya makan seadanya kayak cuma nasi dan tempe. Untungnya anak-anak juga mau walau mereka terbiasa makan cukup. Malah merasa senang," kisahnya.


"Seiring waktu, uang habis, makanan untuk dimakan makin enggak ada. Saya pun pernah melobi kepala sekolah karena belum bayar SPP, tapi minta agar anak-anak tetap ujian. Ya Alhamdulillah-nya waktu itu dikasih," beber Bu Okta penuh haru.


Sebuah perjalanan berliku-liku keluarga kecil itu untuk masuk Islam pun akhirnya sampai juga ke Ustadz Ipung Satria. Beberapa waktu lalu Bu Okta juga meminta pertolongan, dan atas izin Allah Subhanahu wa ta'ala terjadi "keajaiban".


"Jadi awalnya kami evakuasi di rumah sementara, terus kemudian dalam hitungan waktu cepat, datang pertolongan Allah Iewat seorang pengusaha santun dan bersahaja namanya Bapak Haji Djito, owner Duta Catering Malang yang mengadopsi mereka," tukas Ustadz Ipung Atria.(okezone/hans)