Ketum PBNU Respon Unggahan Muhaimin Iskandar Yang Ramai di Medsos

Iklan Semua Halaman

Ketum PBNU Respon Unggahan Muhaimin Iskandar Yang Ramai di Medsos

22/05/2022

Jakarta (jurnalbesuki.com) - Unggahan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di media sosialnya mendapatkan tanggapan dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf. Dia menyatakan hubungan antara PBNU dengan semua partai politik, termasuk PKB, baik-baik saja.


“Baik-baik saja, kita tidak pernah melakukan apapun yang bertentangan dengan norma yang seharusnya,” kata Gus Yahya saat ditemui pada acara Konferensi Besar PBNU di Hotel Yuan Pasar Baru, Jumat, 20 Mei 2022.


Muhaimin sebelumnya mengunggah gambar kaus dengan tulisan, “Warga NU Kultural Wajib Ber-PKB. Struktural Sakarepmu,” di laman Instagram pribadinya @cakiminnow pada Senin, 16 Mei 2022. Dalam unggahannya, Muhaimin mengatakan kaus itu merupakan desain Imam Jazuli.


Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU, Imron Rosyadi Hamid, menilai unggahan itu semakin merenggangkan hubungan PKB dengan PBNU.


“Muhaimin Iskandar telah memperluas persinggungan dengan pimpinan NU," ujar Imron saat dihubungi, Rabu, 18 Mei 2022.


Imron menerangkan, hubungan PKB dengan PBNU sebelumnya telah renggang akibat pernyataan Cak Imin yang dinilai tidak menghargai Ketua Umum PBNU Yahya Staquf, dengan menyebut tidak berpengaruh di akar rumput PKB. Dengan adanya unggahan kaus tersebut, Imron menyebut Muhaimin tengah memperluas persinggungan.


“Tidak saja dengan Gus Yahya, tetapi juga seluruh struktural NU yang terdiri dari para kiai baik di pusat hingga ranting. Unggahan Cak Imin justru blunder karena kata sak karepmu itu berkonotasi suul adab ke struktural NU yang di dalamnya ada kiai-kiai juga,” kata Imron.


Yahya Cholil Staquf juga membantah adanya perpecahan di internal NU. Pria yang akrab di sapa Gus Yahya itu menyaatakan saat ini para Nahdliyin (warga NU) dalam satu barisan dan semangat yang sama. Hal itu, menurut dia, terlihat dari kehadiran para anggota NU saat Konferensi Besar (Konbes) tahun ini.


Dia juga menanggapi santai terkait penyebutan NU kultural dan struktural yang dibicarakan publik. Menurutnya, semua itu tetap dalam satu bagian dari Nahdlatul Ulama.


“Kalau sekarang sih semuanya ikut dalam satu barisan, karena orang sudah merasa adanya semangat di dalam NU ini. Sehingga hari ini sih bisa kita lihat di dalam forum ini semua yang berpengaruh secara kultural maupun struktural semua ada disini dalam satu barisan,” tuturnya.


Nahdlatul Ulama merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia saat ini. Berbagai pakar politik menilai NU memainkan peran penting dalam kontestasi calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Hal itu tak lepas dari berbagai tokoh NU yang sempat menjadi calon wakil presiden dalam beberapa pemilu terakhir seperti Hasyim Muzani hingga Ma'aruf Amin.


Muhaimin Iskandar yang berhasrat untuk maju pada Pilpres 2024 sebelumnya pun mengklaim telah mendapat dukungan dari sejumlah kiai dan tokoh muda Nahdlatul Ulama. Dalam beberapa bulan terakhir, pria yang akrab di sapa Cak Imin itu kerap bersafari mengunjung berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang merupakan basis terbesar NU.(tempo/hans)