Komentar
Jember (jurnalbesuki.com) - Baru beberapa menit jam pelajaran dimulai, Keluarga besar SMP Negeri 2 Mayang Jember Jawa Timur dikagetkan oleh suara keras disertai getaran pada gedung.
Suara itu ternyata berasal dari ujung bangunan gedung paling selatan dari dereta gedung sekolah itu. Sebuah kelas yang sudah beberapa waktu dikosongkan karena kondisinya sudah menghawatirkan.
Sejumlah guru dan para siswa berdatangan menuju kelas VII C yang sudah ambruk itu. Sekaligus mencari dan memastikan apa ada korban akibat ambruk atap kelas itu.
"Biasanya ada saja anak yang masih berada diteras kelas itu walaupun bel masuk kelas sudah bunyi," ujar Edi Kuntoro, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Mayang menceritakan.
Kelas yang ambruk itu memag dikosongkan sejak Pandemi Covid-19. Pasalnya kondisinya sudah melengkung pada bagian atapnya. “Selama ruang kelas dikosongkan, siswa menempati perpustakaan sekolah. Sehingga insiden tersebut tidak sampai memakan korban,” katanya, Rabu (18/5). Kata dia, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30.
Dia menduga, rangka atap ruang kelas yang ambruk ini tak kuasa menahan beban. Sebab, kayunya sudah lapuk. “Sepertinya tidak kuat menahan beban genting yang terpasang. Gentingnya karangpilang. Apalagi, beberapa pekan terakhir ini Mayang diguyur hujan cukup deras,” jelasnya.
Edy mengaku telah melaporkan peristiwa ini ke Dinas Pendidikan Jember. Dia pun berharap, dinas memprioritaskan perbaikan ruang kelas yang roboh tersebut agar bisa digunakan belajar kembali.(hans)