Arus laut dan Angin Kencang, Dua Kapal Penyebrangan Ketapang-Gilimanuk Bertabrakan

Iklan Semua Halaman

Arus laut dan Angin Kencang, Dua Kapal Penyebrangan Ketapang-Gilimanuk Bertabrakan

14/05/2022


 Banyuwangi (jurnalbesuki.com) - Dua Kapal penyebrangan jurusan Pelabuha Ketapang menuju Gilimanuk semalam bertabrakan. Kejadian kemarin sekitar pukul 18.10 WIB itu tidak menimbulkan korban jiwa. Insiden juga tidak menyebabkan lalu lintas penyebrangan terganggu.


Dua kapal yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk tabrakan. Dua kapal yang bertabrakan adalah KMP Trisila Bhakti II dan KMP Gerbang Samudera II. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kejadian tabrakan yang terjadi di sekitar Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi itu terekam CCTV dan tersebar di media sosial.


Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) atau Syahbandar Ketapang Rocky Surentu membenarkan peristiwa tabrakan dua kapal di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi itu. "Tidak ada kendala. Hanya saja kita butuh investigasi ya," terangnya singkat.


Informasi yang dihimpun menyebutkan, Dua kapal yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, KMP Trisila Bhakti II dan KMP Gerbang Samudera II tabrakan saat akan melintas di Selat Bali. 


Dugaan sementara, kecelakaan itu terjadi lantaran arus dan angin kencang di sekitar pelabuhan ASDP Ketapang. Ketua Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi, I Putu Gede Widiana menduga, arus dan angin kencang di Selat Bali mengakibatkan kecelakaan tersebut.


"Informasi sementara karena diduga angin kencang dan arus yang juga kencang. Memang terlihat tenang tapi arus di Selat Bali ini sangat kencang," ujar Putu kepada detikJatim, Jumat (13/5/2022).


Kedua kapal yang terlibat kecelakaan itu, kata Putu, terjadi saat kedua kapal sama-sama meninggalkan dermaga Pelabuhan ASDP Ketapang ke Gilimanuk. Namun sebelumnya, salah satu kapal sempat gagal sandar karena angin dan arus kencang.


"Kondisi tolak ke Gilimanuk ini. Sebelumnya terjadi gagal sandar. Kedua kali sandar kemudian tolak ke Gilimanuk itu bersamaan keluar dari dermaga. Ada arus dan angin juga akhirnya kapal senggolan di situ bukan tabrakan ya," tambahnya.


Kepala KSOP Ketapang, Letkol Marinir Benyamin Ginting menambahkan, saat ini pihaknya terus melakukan investigasi terkait dengan kecelakaan itu. 


Namun terkait insiden ini, pihaknya lebih mengoptimalkan penyelesaian dengan musyawarah. Oleh karena itu pihaknya bakal mempertemukan masing-masing operator kapal.


"Tabrakan itu selama tidak menimbulkan kecelakaan dan menimbulkan nyawa, kita upayakan musyawarah. Kita pertemukan untuk menyelesaikan ini. Sedang proses kecuali ada korban jiwa atau luka," pungkasnya.(detikjatim/hans)