Bebas Aturan Rapid Test, Pemudik Bali Mulai Penuhi Pelabuhan Ketapang

Iklan Semua Halaman

Bebas Aturan Rapid Test, Pemudik Bali Mulai Penuhi Pelabuhan Ketapang

19/04/2022


 Banyuwangi (jurnalbesuki.com) - Bebasnya aturan rapid test bagi penumpang kapal penyebrangan Gilimanuk - Ketapang Banyuwangi embawa besar. Hal itu nampai dari gelombang pemudik hendak menyebrang dari pulau Bali menuju Pulau Jawa bagian Timur mulai berdatangan. Saat ini, aturan rapid test itu dibebaskan bagi yang sudah Vaksinasi Booster. 


Para pemudik nampaknya sengaja memilih perjalanan awal untuk menghindari kepadatan jika mendekat puncaknya. General Manager PT Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Hasan Lessy menjelaskan, data penumpang yang menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang memang menunjukkan tren peningkatan. Sejak puasa, penumpang pejalan kaki naik hingga 72 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengendara roda dua juga naik sekitar 26 persen, sedangkan mobil pribadi naik sekitar 19 persen.


Diprediksi, kenaikan pemudik dari Bali akan terus berlanjut. Puncaknya diperkirakan terjadi pada 28 April 2022 mendatang.

"Kami perkirakan puncaknya hari Jumat, 28 April. Sekarang penumpang sudah bebas rapid bagi yang sudah vaksin dosis 3, jadi lebih longgar," jelasnya.


Saat ini, pihaknya mengoperasikan 28 kapal di lintasan Ketapang-Gilimanuk. Jika terjadi lonjakan, jumlah kapal akan ditambah, termasuk jadwal bongkar muat penumpang. "Sekarang masih normal, meski trennya mulai meningkat," sebut Hasan.


Sementara itu, Suparno (56), salah satu pemudik yang merantau ke Bali mengaku sengaja mudik lebih awal karena sudah kangen dengan keluarga. Apalagi, dirinya sudah tidak pulang ke kampung halaman selama 2 tahun. "Sejak pandemi, kerja di Bali sudah tidak seperti dulu. Jadi ya lebih baik pulang kampung lebih awal," kata pemudik asal Jember tersebut.


Apalagi, sekarang menyeberang dari Bali ke Jawa tidak perlu rapid test bagi yang sudah vaksin dosis 3. Oleh sebab itu, banyak pemudik yang memanfaatkannya untuk pulang lebih awal. "Kalau sebelumnya harus bayar rapid, biayanya lumayan," jelas Suparno.(detik.com/hans)