Jember (jurnalbesuki.com)
- Heboh dan misteri masyarakat di Warga Dusun Bregoh Desa Sumberrejo
Kecamatan Ambulu Jember Jawa Timur gara-gara ditemukan sosok bayi umur sebulan didalam
sumur dalam rumah itu kini terjawab sudah. Kepastian itu diperoleh setelah
pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan memeriksa para saksi terkait kasus
yang menewaskan bayi mungil tersebut.
Kasat Reskrim Polres
Jember, AKP Komang Yogi Wiguna menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan
pemeriksaan intensif terhadap beberapa saksi. “Ternyata pelaku yang menyebabkan
bayi itu tewas karena dibuang kedalam sumur adalah ibunya sendiri,’ ujarnya,
Sabtu (26/03/2022).
Kejadian itu memang
terasa janggal karena sumur tempat terjadinya perkara ada didalam rumah korban
yang hanya ditempati oleh 4 orang yaitu bapak dan ibu bayi serta kakek dan
neneknya. Kejanggalan itu memicu spekulasi dan muncul isu tidak rasional. Salah
satunya beredar isu bahwa bayi itu dilarikan atau diculik oleh mahluk halus
semacam Jin atau Gondruwo.
"Memang setelah
kabar itu muncul dan viral ada yang menganggap bahwa diculik hingga dibawa
Gondruwo. Tapi setelah dicari bayi itu tewas disumur dan pelaku diduga
membuang bayi tersebut yang tidak lain ibunya sendiri," terangnya Kasat
Reskrim Polres Jember.
Berdasarkan keterangan,
sang ibu melakukan tindakan nekat itu
saat siang hari ketika kondisi rumah sedang sepi. FN (25) ketika itu masih
sempat menidurkan bayinya didalam bilik tidurnya. Entah kenapa, tiba-tiba
anaknya diangkat lalu dibuang kedalam sumur. “Lalu FN yang merupaan ibu bayi
itu kembali berpura-tidur lalu berpura-pura kaget bahwa anaknya hilang,”papar
Komang menceritakan.
Tetapi sandiwara FN itu
akhirnya terbongkar ketika dilakukan pemeriksaan petugas kepolisian. Pengakuan itu
menurut Komang merupakan pengakuan langsung dari FN saat dilakukan pemeriksaan.
AKP Komang menegaskan bahwa,
aksi dari FN yang tidak lain ibu kandungnya ini melakukan tindakan tersebut
saat siang hari dan kondisi rumah sedang sepi hanya ada nenek dan buyut korban.
“Pelaku sudah jadikan tersangka dan kami tahan,”pungkas Komang. (hans)