Situbondo (jurnalbesuki.com) - Berharap keselamatan dan tangkapan ikan melimpah saat melaut, nelayan kampung pesisir Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, menggelar kegiatan ruwatan atau yang dikenal dengan sebutan ritual petik laut.
Dalam ritual petik laut yang digelar setiap tahun, para nelayan kampung pesisir Mimbo, Desa Sumberanyar, mereka menghiasi perahu motornya menggunakan kertas warna-warni, dan membunyikan musik yang memekakan telinga. Sehingga kegiatan petik berlangsung meriah.
"Alhamdulillah, para nelayan Situbondo masih menggelar tradisi petik laut. Saya berharap tradisi petik laut ini tetap dilestarikan. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk syukur para nelayan kepada Allah SWT,” kata Wabub Situbondo Nyai Hj Khoironi, saat menghadiri petik laut, Jumat (26/7/2024).
Pantauan di lapangan, sesaji yang diangkut perahu getek yang dilepas dari Kantor Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, berisi hasil bumi, seperti buah-buahan, jagung, singkong dan gabah. Selain itu juga berisi kepala seekor sapi. Bahkan, kepala sapi yang dilarung diberi perhiasan emas seberat lima gram.
Namun, sebelum sesaji dilepas atau dilarung ke laut, perahu getek diarak menuju pantai dengan diikuti para nelayan setempat dan marching bamd Pelepasan sesaji ke laut itu diiringi oleh ratusan perahu nelayan, yakni perahu nelayan yang sudah dihiasi berbagai hiasan kertas warna-warni.
Menariknya, setelah perahu getek yang membawa sesaji semua hasil bumi, yakni pohon tebu dan buah-buahan serta kepala sapi dilepas ke laut, ratusan nelayan langsung menyeburkan diri ke laut untuk berebut sesaji yang ada di atas perahu getek tersebut.
"Saya sengaja berebut sesaji, karena jika dapat sesaji itu diyakini akan mendapat berkah, sehingga tangkapan ikan banyak dan diberi keselamatan saat melaut,”kata Sugianto, salah seorang nelayan setempat.
Sementara itu, Eko Farel Pranata, ketua panitia petik laut kampung pesisir Mimbo mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya untuk melestarikan kegiatan petik laut, mengingat kegiatan tersebut dilakukan secara turun temurun.
“Selain itu, kegiatan petik laut juga bertujuan untuk meningkatkan silaturrahmi antar nelayan, Kecamatan Banyuputih,”katanya.
Menurut dia, kegiatan larung sesaji kepala sapi dan hasil bumi ke laut, merupakan salah satu wujud dan rasa syukur para nelayan kepada Allah SWT, mengingat para nelayan mencari ikan di laut. “Diharapkan, dengan kegiatan ruwatan atau petik laut, para nelayan diberi keselamatan dan mendapat tangkapan ikan yang melimpah saat melaut,” pungkasnya.(ary)