Komentar
Diduga kuat, saat bocah yang diketahui mempunyai keterbelakangan mental itu, terpeleset saat bermain di sungai yang mempunyai kedalaman sekitar satu meter. Saat hujan deras mengguyur kawasan Situbondo.
Diperoleh keterangan, sebelum ditemukan tewas tenggelam sekitar 200 meter dari korban terpeleset, Haikal sempat bersama neneknya yang sedang shalat ashar di rumahnya, namun tiba-tiba Haikal hilang.
Bahkan, saat ditanyakan kepada salah seorang warga yang sedang mencari rumput di dekat sungai, Haikal sempat bermain di pinggir sungai. Namun, karena upaya pencarian tidak membuahkan hasil, puluhan warga sekitar menyisir di sepanjang sungai, hingga akhirnya Haikal ditemukan dalam kondisi tubiuhnya terbujur kaku.
"Saat ditemukan di jembatan berjarak sekitar 200 meter dari korban terpeleset, tubuh korban ditemukan tersangkut potongan bambu di jembatan kecil di lokasi kejadian. Selanjutnya,
langsung saya bawa ke rumah duka,"ujar Arik, Selasa (12/3/2024).
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo Supandi mengatakan, sebetulnya saat ditemukan Haikal sudah dalam kondisi meninggal, namun warga tetap mengevakuasi Haikal ke ruang IGD RSU Situbondo.
"Sebetulnya warga berupaya untuk menolong Haikal dengan cara nembawa langsung ke RSU Situbondo, namun Allah berkehendak lain terhadap Haikal,"kata Supandi.
Menurut dia, karena Haikal murni meninggal akibat tenggelam, sehingga mayat korban langsung dimakamkan TPU di dusun tribungan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo.
"Hasil visum luar yang dilakukan petugas medis RSU Situbondo, Haikal murni meninggal karena tenggelam, sehingga keluarga langsung memakamkan Haikal di TPU dusun tribungan,"pungkasnya.( ary)