KLM Putri Kuning Tenggelam, 2 Penumpang Tewas dan 3 Penumpang Hilang

Iklan Semua Halaman

KLM Putri Kuning Tenggelam, 2 Penumpang Tewas dan 3 Penumpang Hilang

19/07/2023


 Situbondo (jurnalbesuki.com) - Sebuah Kapal Layar Motor (KLM) dengan nama lambungn"Putri Kuning", dengan nahkoda Saruji mengalami kecelakaan laut dan tenggelam,   setelah sebelumnya  menghantam dinding RIG pengeboran Santos di perairan nGiliraja, Sumenep, Madura, Jawa Timur.


Akibat kecelakaan laut tersebut, dua orang  penumpangnya  tewas, yakni Sima (58) warga Dusun Pecaron, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, dan Sumarni (48) warga Dusun Jatisari, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo. Saat ini, kedua penumpang tewas tersebut  berhasil dievakuasi oleh nelayan Gili Raje, Sumenep Madura.


Dua orang penumpang KLM putri kuning dinyatakan hilang. Bahkan, salah satunya diantaranya  berusia 9 tahunan, yakni Iryanti dan Jumarwi (78)  warga Dusun Jatisari, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Sedangkan seorang  nahkoda dan 2  anak buah kapal (ABK), serta 3  orang  penumpangnya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.


Enam orang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Masing-masing adalah, Saruji nahkoda, Laili (34) dan Zubairi (38), keduanya merupakan ABK. Sedangkan dua penumpang yang berhasil ditemukan selamat, yakni Bambang alias Barnawi (75), Erik, serta Dani (15) warga Giligenting, Sumenep, Madura.


Jefri, salah seorang anggota Basarnas Jember mengatakan, data sementara, korban meninggal ada dua orang penumpang. Saat ini, posisi korban meninggal ada di Gili Raje, Sumenep Madura,  tiga orang penumpang masih belum ditemukan.


"Sedangkan seorang nahkoda dan 2 ABK, berikut 3 orang  penumpang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat," ujar Jefri, Rabu (18/7/2023).


Menurut dia, karena KLM putri kuning yang di nahkodai Saruji dan 2 ABK, dengan   membawa sekitar delapan orang penumpang mengalami kecelakaan di perbatasan antara perairan Situbondo-Madura, Jawa Timur.


"Sehingga kami  akan terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait di Perairan Madura. Selain itu, kami bersama BPBD, KSOP Panarukan, juga akan  melakukan upaya pencarian  terhadap tiga orang penumpang, yang masih dinyatakan hilang,"katanya.


Sementara itu, Abdur, salah seorang petugas KSOP Kelas IV Panarukan, Situbondo mengatakan, pihaknya belum mengetahui tentang kronologi  KLM putri kuning, yang mengalami kecelakaan laut di perairan  perbatasan antara Situbondo-Madura, mengingat dua orang ABK dan seorang nahkoda belum datang ke Kantor KSOP.


"Meski dua ABK sudah dihubungi melalui ponselnya agar datang ke Kantor KSOP. Namun hingga kini, keduanya belum datang,"ujar Abdut.


Menurutnya, KLM putri kuning berangkat dari pelabuhan Panarukan pada Selasa (18/7/2023) sekitar pukul 19.00, dengan membawa bahan bangunan dan sembako,  dengan  berat total muatan sekitar tujuh ton.


"Kondisi KLM putri kuning layak beroperasi, karena kondisinya masih bagus,"pungkasnya.(ary)