Banjir Pancoran Bondowoso (foto.istimewa) |
Bondowoso (jurnalbesuki.com) - Banjir parah yang terjadi di Desa Pancoran Bondowoso membuat warga merasa gak nyaman dan gelisah. Warga kuatir banjir akan kembali terjadi, apalagi curah hujan saat ini cukup tinggi.
Untuk mengantisipasi intensitas hujan tinggi dan kemungkinan banjir lagi, warga meminta pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk segera melakukan normalisasi Aliran Sungai yang biasa dilalui air ketika musim hujan.
Permintaan ini dilakukan karena jika terjadi banjir, maka warga akan banyak mengalami kerugian. "Jika air sampai meluap, maka masyarakat akan terdampak secara serius. Lingkungan hingga areal pertanian masyarakat akan terancam mengalami kerugian gagal panen," ujar Miskadi salah seorang warga setempat.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, banjir yang terjadi di Pancoran itu sebagian besar disebabkan oleh terganggunya aliran sungai yang melintas disepanjang jalan raya. Beberapa bangunan yang ada dinilai mengganggu aliran sungai.
Oleh karena itu Pemerintah akan melakukan normalisasi dengan membongkar bangunan-bangunan yang dinilai mengganggu aliran air disungai terutama pada musim hujan dengan intensitas tinggi.
Hal itu ditegaskan oleh Komandan Satgas Bencana Bondowoso Letkol Arm Suhendra Cipta. Setelah menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait lainnya kemarin (7/3). Dalam beberapa waktu terakhir, Bondowoso memang dikepung bencana banjir. Mulai dari Kecamatan Ijen, Desa Dadapan, Desa Maesan, dan Desa Pancoran.
Pria yang juga menjabat Dandim 0822 Bondowoso itu kembali menegaskan penyebab banjir di Pancoran akibat hujan deras. Kemudian, diperparah dengan adanya sumbatan di beberapa titik, sehingga aliran air tidak lancar, akibatnya air meluap ke jalan raya serta lahan pertanian milik warga setempat. “Air ini juga membawa materi-material seperti kayu dan bambu sehingga (saluran, Red) tertutup,” imbuhnya.(oky/hans)