Komentar
Situbondo(jurnalbesuki.com) - Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bondowoso, Jawa Timur, mengklaim wisata Beach Forest di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo dibangun diatas Tanah Negara (TN) yang ditunjuk sebagai kawasan hutan, sedangkan KPH Bondowoso hanya sebagai pengelola.
"Memang benar wisata beach forest dibangun diatas TN, namun merupakan TN yang sudah ditunjuk sebagai kawasan hutan, sedangkan pemilik tanah Kememterian Kehutanan RI. KPH Bondowoso hanya sebagai pengelola saja,"ujar Andi Andrian, ADM Perum Perhutani KPH Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (23/12/2022).
Menurut dia, sesuai data dari Balai Pemantauan Kawasan Hutan (BKPH) Jogyakarta sebagai pengelola aset negara milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tanah yang dibangun wisata Beach Forest memang TN, yang ditunjuk sebagai kawasan hutan.
"Kalau tidak percaya jika tanah di kawasan wisata beach forest merupakan TN yang ditunjuk sebagai kawasan hutan, silahkan dicek di kantor BKPH Jogyakarta sebagai pengelola aset negara milik KLHK,"bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Andi menegaskan, pihaknya sebetulnya pengelola sebuah potensi, karena kawasan tersebut masuk perlindungan di tepi pantai dan berlokasi tepat di Jalur Pantura Situbondo.
"Pada prinsipnya, pengelolaan yang dilakukan Perum Perhutani KPH Bondowoso bukan pemotongan, namun mengelola aset tersebut dari sisi pemanfataan jasa lingkungan berupa potensi wisata,"katanya.
Lebih jauh Andi menegaskan, Perum Perhutani KPH Bondowoso hanya sebagai pengelola dkawasan wisata beach forest Situbondo, sedangkan pemilik tanah di kawasan wisata tersebut adalah Kementerian Kehutanan RI.
"Saya heran, kenapa problem tersebut muncul setelah wisata beach forest Situbondo mulai berkembang, sebagai salah satu kawasan wisata pantai di Situbondo, namun sebelum tanah tersebut dikelola sebagai kawasan wisata pada kemana??,"pungkasnya.(ary)