Situbondo (jurnalbesuki.com) - Pemerintah Kabupaten Situbondo memberikan alokasi anggaran sebesar Rp. 4,3 Miliar untuk post Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Langkah ini dilakukan sebagai bentuk bantuan bagi warga terdampak akibat harga BBM naik yang biasanya juga diikuti oleh kenaikan harga dikebutuhan lainnya.
Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Situbondo Samsuri, Bantuan itu bersumber dari pos biaya atau anggaran tak terduga tahun 2022. "Selain bantuan langsung tunai dampak kenaikan harga BBM yang menyasar ojek online, UMKM dam penarik becak, nantinya juga ada bantuan sosial paket sembako yang akan dibagikan kepada masyarakat kurang mampu," Terangnya di Situbondo, Senin (10/10/2022).
Samsuri menjelaskan, efek langsung yang biasa terjadi ketia BBM naik adalah terjadinya inflasi. Oleh karena itu tindakan Pemkab Situbondo ini merupakan upaya untuk menekan laju inflasi agar sedapat mungkin bisa terminimalisasi.
Dijelaskan Kepala Dinsos, Alokasi bantuan sebesar Rp. 300 ribu per bulan selama bulan Oktober dan Nopember 2022 akan akan diterimakan sekaligus. "Untuk BLT BBM Rp300.000 tiap penerima selama dua bulan, sedangkan bantuan sosial paket sembako satu kali yang menyasar ke warga kurang mampu," kata Samsuri.
Saat ini, Pemerintah sedang melakuka pendataan terhadap calon penerima BLT BBM dan bantuan lain seperti paet sembako daln lainnya. Prioritas penerima bantuan adalah masyarakat yang tercatat dalam Data Terpadu Kemiskinan Sosial (DTKS) dan Non DTKS.
"Warga yang menjadi prioritas penerima bantuan ini adalah mereka yang berstatus miskin sesuai DTKS, termasuk juga ojek online, penarik becak, serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," kata dia.(ant/hans)