Pemkab Banyuwangi Petakan Kawasan Rawan Likuifaksi

Iklan Semua Halaman

Pemkab Banyuwangi Petakan Kawasan Rawan Likuifaksi

13/10/2022

BPBD Banyuwangi Petakan Potensi Likuifaksi (foto. detik)


Banyuwangi (jurnalbesuki.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab Banyuwangi) mengakui potensi terjadinya Likuifaksi lahan diwilayahnya. Hal itu sudah dipetakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyusul pemberitahuan dari pihak Propvinsi Jawa Timur bahwa Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang berpotensi terjadi Likuifaksi.


"Kami sudah melakukan pemetaan terhadap kawasan yang berpotensi mengalami Likuifaksi. Namun Potensi itu menurut kami masih bersifat Umum," ujar Plt Kepala BPBD Kabupaten Banyuwangi, Ilzam Nuzuli, Rabo (12/10/2022).


Dikabupaten paling ujung timur pulau Jawa itu, ditemukan beberapa kawasan yang berpotensi Likuifaksi terutama daerah yang pernah mengalami goncangan akibat gempa. Karena tanah yang semula keras akan mengalami kehilangan kepadatan lalu mencair. "Seringkali di tanah yang strukturnya pasir dengan batuan yang cenderung rapuh," ujarnya.


Secara pasti wilayah mana saja yang berpotensi terjadi Likuifaksi, Ilzam mengaku belum bisa memberikan data pasti. Namun jika dilihat dari letak geografisnya, bisa dipastikan adalah area-area yang berpasir laut atau rawa-rawa. "Data pastinya kami belum ada. Karena belum pernah terjadi. Termasuk data tingkat kerawanannya kami juga belum ada sampai sekarang. Masih akan kami petakan," tandasnya.


Sementara itu, pengamat Geologi Banyuwangi, Iqbal Baraas menyebut Likufaksi adalah fenomena tanah gerak akibat memudarnya tingkat kepadatan material penyusunnya.


Tanah kehilangan kekuatan atau tingkat kepadatan akibat adanya tegangan, misalnya getaran gempa bumi atau perubahan ketegangan lain secara mendadak, sehingga tanah yang padat bertingkah sebagai cairan."Ibarat pasir di wadah mangkok lalu digoyang-goyang analoginya seperti itu," kata Iqbal.


Iqbal mengatakan likuifaksi cenderung berpotensi terjadi di tanah sedimen bukan pada tanah kawasan gunung api. "Melihat peta geologi di Banyuwangi memiliki sejumlah wilayah dengan struktur tanah sedimen, sehingga lumrah ketika disebut berpotensi likuifaksi," ujarnya.


Daerah Banyuwangi yang memiliki struktur tanah sedimen diantaranya daerah Kecamatan Tegaldlimo, Glenmore, Purwoharjo, Wongsorejo dan Muncar. "Daerah-daerah tersebut struktur tanahnya didominasi oleh sedimen dan batuan tidak padat. Kalau di daerah selatan seperti Pesanggaran tidak terlalu potensi karena itu dulunya wilayah gunung berapi. Struktur batuannya cenderung padat dan kuat," tambahnya.


Perihal tingkat resiko terjadinya fenomena likuifaksi di wilayah tersebut, Iqbal mengatakan perlu adanya kajian lebih mendalam. "Jadi untuk mengetahui tingkat risikonya misal rendah, sedang, tinggi perlu dilakukan kajian. Apa yang saya sampaikan tadi bukan prediksi tapi hanya analisa potensi melihat peta geologi di wilayah tersebut," tandasnya.(detik/hans)