Harga Jagung Anjlok, APPI Minta Pemerintah Segera Intervensi

Iklan Semua Halaman

Harga Jagung Anjlok, APPI Minta Pemerintah Segera Intervensi

07/07/2022


 Jember (jurnalbesuki.com) - Musim panen jagung yang akan dinikmati petani Jember musim ini terancam tidak manis lagi. Pasalnya, ketika tanaman mulai masuk masa panen, tiba-tiba harga jualnya turun drastis. 


Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jumantoro menyatakan bahwa harga jagung gelondong saat ini hanya Rp. 1.600 - 1.700 per Kilogram. Sedangkan harga jagung pipil kering dihargai Rp. 3.600 - 3.700 per Kilogram. 



“Ini belum panen raya, harga jagung sudah terjun bebas. Kalau harga pipil di bawah Rp4.000 per kilogram, petani bukannya untung tapi buntung,” kata Jumantoro, Kamis (7/7/2022).


Padahal, kata Jumantoro, harga gelondong basah sempat mencapai Rp2.300-3.000 per kilogram. Sementara pipil kering Rp5.000-5.300 per kilogram.


“Kami tak berharap harga mahal, tapi wajar yakni Rp 2.300 – 2.500 untuk gelondong sawah dan Rp 4.500 – 5.000 untuk pipil kering,” kata Jumantoro.


Perubahan ini memerlukan peran pemerintah untuk mengendalikan harga jual panenan jagung petani. Jika tidak dilakukan, bisa dipastikan petani tidak akan bisa meraup keuntungan dari hasil tanaman yang dibudi dayakan. 


"Kami berharap pemerintah agar segera melakukan intervens terhadap anomali harga jagung dipasar. Masyarakat yang menjadi petani jagung bisa rugi dan menjerit jika tidak segera dilakukan pengendalian," terang Jumantoro.


Jumantoro mempertanyakan anomali harga jagung lokal dibandingkan harga jagung luar negeri. Dia heran harga jagung impor lebih tinggi dari jagung lokal.


“Harga jagung di luar negeri mahal. Kok harga jagung di Indonesia murah sekali? Kami mohon pemerintah pusat agar lebih peduli kepada petani jagung. Mau apa lagi petani ini? Masa harus turun ke jalan lagi. Ini kondisi nyata. Pemerintah pusat agar lebih peka,” kata Jumantoro.





Harga jagung di Kabupaten Jember, Jawa Timur, anjlok. Petani meminta pemerintah pusat dan daerah bertindak cepat untuk menyelamatkan para petani dari potensi kerugian yang besar,


Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia Jawa Timur, Jumantoro mengatakan, harga jagung gelondong saat ini Rp1.600-1.700 per kilogram. Sedangkan jagung pipil kering Rp3.600-3.700 per kilogram.


“Ini belum panen raya, harga jagung sudah terjun bebas. Kalau harga pipil di bawah Rp4.000 per kilogram, petani bukannya untung tapi buntung,” kata Jumantoro, Kamis (7/7/2022).


Padahal, kata Jumantoro, harga gelondong basah sempat mencapai Rp2.300-3.000 per kilogram. Sementara pipil kering Rp5.000-5.300 per kilogram.


“Kami tak berharap harga mahal, tapi wajar yakni Rp 2.300 – 2.500 untuk gelondong sawah dan Rp 4.500 – 5.000 untuk pipil kering,” kata Jumantoro.


Jumantoro mempertanyakan anomali harga jagung lokal dibandingkan harga jagung luar negeri. Dia heran harga jagung impor lebih tinggi dari jagung lokal.


“Harga jagung di luar negeri mahal. Kok harga jagung di Indonesia murah sekali? Kami mohon pemerintah pusat agar lebih peduli kepada petani jagung. Mau apa lagi petani ini? Masa harus turun ke jalan lagi. Ini kondisi nyata. Pemerintah pusat agar lebih peka,” kata Jumantoro.(hans)