Penyebaran PMK Makin Luas, DPR Minta Pasar Hewan Ditutup dan Semprot Kandang

Iklan Semua Halaman

Penyebaran PMK Makin Luas, DPR Minta Pasar Hewan Ditutup dan Semprot Kandang

08/06/2022


 Banyuwangi (jurnalbesuki.com) - Penyebaran Penyakit Mulut dan Kukuk (PMK) yang menyerang hewan ternak terutama Sapi makin menggila di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Jika beberapa waktu lalu dinyataan sebaran terjadi disembilan kecamatan, kini sudah mencapai 16 kecamatan atau bertambah 6 wilayah kecamatan.


Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Banyuwangi, Hj. Mafrochatin Ni'mah mendesak pemerintah untuk segera melakukan tindakan antisipatif untuk mengatasi sebaran penyakit tersebut. Salah satu yang diusulkan untuk secepatnya dilakukan adalah dengan penyemprotan disinfektan kandang ternak milik warga.


“ Selain penyemprotan disenfektan, Dinas Pertanian dan Pangan kita minta untuk segera mendistribusikan vitamin ataupun obat-obat untuk hewan ternak, agar PMK tidak semakin meluas , “ ucap Hj.Ni’mah panggilan akrab ketua Komisi II DPRD Banyuwangi melalui sambungan telepon, Rabu (8/06/2022)


Pendampingan dan sosialisasi kepada para peternak sapi tentang gejala sapi terserang PMK juga perlu dilakukan secara masif sehingga peternak paham dan bisa melakukan deteksi dini. Pengawasan lalu lintas hewan ternak dari dalam maupun luar daerah perlu diperketat.


Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, ada 76 ekor sapi yang terkonfirmasi PMK. Wabah PMK tersebut kini menyebar di 14 kecamatan. Tambahan lima kecamatan adalah Pesanggaran, Muncar, Cluring, Glenmore, dan Genteng.


Dari lima kecamatan tersebut, paling banyak penyebaran PMK di Kecamatan Cluring. Setidaknya ada 15 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK. Sedangkan di Kecamatan Glenmore sebanyak 11 ekor sapi.


Sementara terpisah Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veterine, Dinas Pertanian Banyuwangi Nanang Sugiharto mengatakan kendati demikian hingga saat ini belum ada laporan ternak mati akibat terpapar penyakit tersebut.


Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, ada 76 ekor sapi yang terkonfirmasi PMK. Wabah PMK tersebut kini menyebar di 14 kecamatan. Tambahan lima kecamatan adalah Pesanggaran, Muncar, Cluring, Glenmore, dan Genteng.


Dari lima kecamatan tersebut, paling banyak penyebaran PMK di Kecamatan Cluring. Setidaknya ada 15 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK. Sedangkan di Kecamatan Glenmore sebanyak 11 ekor sapi.


Sementara terpisah Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veterine, Dinas Pertanian Banyuwangi Nanang Sugiharto mengatakan kendati demikian hingga saat ini belum ada laporan ternak mati akibat terpapar penyakit tersebut.


"Alhamdulillah belum ada laporan kematian, ada pelaporan justru tingkat kesembuhan karena kita menggunakan obat-obatan dan upaya yang kita maksimalkan," kata Nanang.


Dinas hingga saat ini terus bergerak melakukan pencegahan supaya penyakit itu tidak menyebar lebih luas.


Sejak kabar PMK ini santer tersiar, dinas bekerja sama dengan aparat kepolisian telah menerapkan kebijakan pelarangan jual beli ternak antar wilayah.


"Dikarenakan kasus yang semakin meningkat pasar hewan yang ada di desa seperti di Glagah atau Wongsorejo minggu depan rencananya akan ditutup sementara," ujarnya.


Paling lama tingkat kesembuhannya 14 hari hingga 21 hari. ”Yang terpenting peternak tetap menjaga kebersihan. Kesehatan hewan harus dijaga dan diawasi,” pesannya.


Nanang menambahkan, kemungkinan vaksin massal untuk hewan ternak masih ada. Namun, pihaknya meminta kepada para peternak untuk bersabar karena jatah vaksin untuk Banyuwangi baru tersedia pada bulan Agustus atau September.


”Kita harap masyarakat, terutama para peternak bersabar. Jangan sampai panik hingga menjual ternaknya dengan harga murah,” pintanya.(kabarrakyat/hans)