Pemkab Banyuwangi Keluarkan Surat Edaran Waspada Hepatitis Akut Misterius

Iklan Semua Halaman

Pemkab Banyuwangi Keluarkan Surat Edaran Waspada Hepatitis Akut Misterius

06/05/2022

Banyuwangi (jurnalbesuki.com) -  Himbauan kepada seluruh lapisan masyarakat agar  waspada terhadap penyakit baru yang beresiko mewabah yaitu Hepatitis Akut Misterius dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dalam surat tersebut, Pemkab Banyuwangi meminta masyarakat agar mengembangkan pola hidup sehat dan tidak panik tetapi sigap jika melihat gejala yang ditemukan.


Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Mujiono menyatakan surat itu berupa dorongan masyarakat agar bisa bahu membahu melakukan pemantauan dan bergerak bersama-sama karena secara medis penyakit hepatitis itu belum diketahui penyebabnya.


Hal tersebut, kata Mujiono dalam keterangan tertulisnya, merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022 lalu.


Serta Surat Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur Nomor 440/7500/102.1/2022 tanggal 5 Mei 2022 tentang Kewaspadaan Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologisnya.


Dalam Surat Edaran yang ditujukan kepada Kepala Perangkat Daerah,Camat,Lurah dan Kepala Desa dan pimpinan fasilitas pelayanan Kesehatan berisikan himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap KLB Hepatitis Akut.


Kewaspadaan diperlukan namun tidak dengan kecemasan berlebihan. Bila ada anggota keluarga / warga yang menunjukkan gejala-gejala yang patut dicurigai, agar segera dibawa ke Fasilitas Layanan Kesehatan terdekat.


Gejala Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya, mirip seperti penyakit hepatitis akut pada umumnya. Gejala awal yang sering dikeluhkan adalah pada saluran pencernaan; nyeri perut, muntah-muntah dan diare, kehilangan nafsu makan.


Gejala lanjutan berupa kulit dan sklera mata menjadi kekuningan (ikterik), tinja berwarna terang, dan kencing yang berwarna gelap (seperti teh), disertai keluhan nyeri pada sendi-sendi tubuh yang timbul secara mendadak.


“ Untuk itu Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya kepada anak-anak dan orang tua untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, “ ucap Mujiono dalam keterangan tertulisnya.


Mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih yang matang, memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh, menggunakan alat makan sendiri, serta menghindari kontak dengan orang sakit.


Menjaga area seputar mata, hidung atau mulut, dihindarkan dari sentuhan tangan yang tidak bersih dengan penggunaan masker. Selain itu, untuk sementara dihimbau agar tidak berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dll yang sering dipegang orang.


Menyampaikan himbauan kepada penjual makanan/minuman untuk mencuci alat makan/minum dengan air mengalir. Jika tidak memakai air mengalir untuk mencuci alat makan/minum, diminta agar menggunakan alas (a.l. kertas minyak) atau tempat makanan/minuman sekali pakai (disposable). (hans)