Jember (jurnalbesuki.com) - Sudah beberapa waktu ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten Jember terus gencarkan operasi pasar. Tindakan itu dilakukan untuk mengantisipasi ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat terutaa minyak goreng.
Informasi dari kantor dinas perindustrian, hingga saat ini ketersediaan minyak goreng relatif tetapi yang jens meinyak goreng curah sudah mulai menurun dan terbatas. "Semenjak kami lakukan operai pasar, memang masih sempat terjadi kelangkaan minya goreng,"ujar Bambang Saputro, kamis (14/04).
Namun kelangkaan itu langsung bisa teratasi ketika operasi pasar semakin gencari dilakukan. setelah dilakukan upaya saat ini stok untuk minyak goreng kemasan di pasaran masih cukup banyak stoknya dengan harga 24-25 ribu rupiah perliternya.
"Kalau untuk minyak goreng curah sendiri, harga perkilonya mulai dari 14-15.500 rupiah perkilonya," terang Bambang.
Bambang membeberkan bahwa dbeberapa yang sempat berkomunikasi dengan pihaknya sama-sama mengalami kelangkaan. Kelangkaan itu akibat menipisnya stok minyak goreng itu sendiri. "Termasuk di Jember ini," terangnya.
Bambang menambahkan, sampai saat ini ada beberapa distributor yang stok minyaknya habis dan bila pun ada dijual dengan harga yang relatif tinggi yakni 18 ribu perkilonya. "Maka dari itu besok pagi akan ada operasi pasar dari Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), yang akan dilakukan di pasar Tanjung dengan stok minyak goreng curah sebanyak 8 ton," ujarnya menambahkan.(hans)