Kesurupan Bukanlah Kejadian Mistis, Medis Bisa Menjelaskan Secara Logis

Iklan Semua Halaman

Kesurupan Bukanlah Kejadian Mistis, Medis Bisa Menjelaskan Secara Logis

11/04/2022

Jakarta (jurnalbesuki.com) - Seseorang disebut kesurupan karena pertimbangan beberapa hal pada fakta dirinya. Orang disebut kerupupan karena diri si sakit terjadi perubahan prilaku dan kondisi diri. contoh kecil dari peristiwa kesurupan itu misalnya, dalam situasi hening dan tenang tiba-tiba seorang awan mendadak berteria-teriak dan nampak seperti lepas kontrol.


Biasanya gejala yang dialami orang kesurupan adalah tidak sadarkan diri. Setelah siuman ternyata menunjukkan perubahan kebiasaan baik sikap maupun suara. Fenomena inilah yang secara massif disebut sebagai kesurupan.


Kesurupan dalam istilah medisnya disebut dengan Dissociative Trance Disorder (DTD). Menurut laporan Eastern Journal of Medicine, kasusnya lebih banyak dijumpai di negara dunia ketiga dan negara-negara bagian timur daripada bagian barat.


Di India yang kultur dan budayanya mirip Indonesia, kesurupan atau possesion syndrome atau possesion hysterical merupakan bentuk disosiasi yang paling sering ditemukan. Angka kejadiannya kurang lebih 1 hingga 4 persen dari populasi umum.


Dunia kedokteran, khususnya psikiatri mengakui fenomena kesurupan sebagai suatu kondisi yang ditandai oleh perubahan identitas pribadi. Banyak orang mengatakan kesurupan disebabkan oleh suatu roh atau kekuatan, namun dalam dunia medis hal-hal seperti itu tidak dikenal.


Beberapa pakar psikiater menyebutkan tekanan sosial dan mental yang masuk ke dalam alam bawah sadar sebagai biang penyebab kesurupan. Banjir, tsunami, gizi buruk, ketidakadilan, upah kecil, kesenjangan yang sangat mencolok dan lainnya adalah beberapa contoh tekanan tersebut.


Seperti dikutip dari Psychnet, ada beberapa gejala yang biasanya menyerang orang kesurupan diantaranya:

1. Bertindak lepas kontrol dan berbeda dari biasanya

2. Hilang kesadaran akan sekitarnya dan tidak sadar dirinya sendiri

3. Sulit membedakan kenyataan atau fantasi pada waktu yang sama

4. Perubahan nada suara

5. Kesusahan berkonsentrasi

6. Kadang-kadang hilang ingatan


Kondisi seperti itu dipengaruhi oleh banyak faktor seperti spiritual, sosial, psikologi dan lainnya. Dengan melakukan screening dan pemeriksaan secara keseluruhan, faktor penyebabnya pun bisa diketahui.


Sementara kesurupan massal yang belakangan ini sering sekali terjadi sebenarnya pada awalnya merupakan kesurupan individual dan kemudian berubah menjadi massal dikarenakan orang lain yang melihat peristiwa tersebut menjadi tersugesti.


Gejala-gejala beberapa waktu sebelum kesurupan antara lain kepala terasa berat, badan dan kedua kaki lemas, penglihatan kabur, badan terasa ringan, dan ngantuk.


Perubahan ini biasanya masih disadari oleh subjek, tetapi setelah itu ia tiba-tiba tidak mampu mengendalikan dirinya, melakukan sesuatu di luar kemampuan dan beberapa di antaranya merasakan seperti ada kekuatan di luar yang mengendalikan dirinya.


Mereka yang mengalami kesurupan merasakan bahwa dirinya bukanlah dirinya lagi, tetapi ada suatu kekuatan yang mengendalikan dari luar. Keadaan saat kesurupan ada yang menyadari sepenuhnya, ada yang menyadari sebagian, dan ada pula yang tidak menyadari sama sekali.


Berdasarkan jenis kelamin, perempuan mempunyai risiko lebih besar untuk kesurupan dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin karena perempuan lebih bersifat gampang dipengaruhi dibanding laki-laki.


Meski dunia medis sudah menyatakan bahwa kesurupan bukanlah fenomena mistis, namun tetap saja banyak masyarakat yang menganggapnya demikian.(detikdotcom/hans)