![]() |
petugas pusdalop BPBD Situbondo, saat mengevakuasi warga dusun meranggi, Desa Mlandingan Kulon. |
Situbondo (jurnalbesuki.com) - Banjir bandang menerjang 8 dusun pada tiga desa di dua kecamatan di Kabupaten Situbondo, tercatat sebanyak 1.280 rumah terendam air bercampur lumpur, dengan ketinggian air antara 1 hingga 2 meter.
Bahkan, ratusan warga di Dusun Meranggi, Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandingan, Situbondo harus dievakuasi, mengingat ketinggian air bercampur lumpur di dusun tersebut mencapai 2 meter.
Pantauan dilapangan, selain mengakibatkan ribuan rumah terendam air, akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan meluapnya air sungai. Namun, puluhan ekor hewan ternak, seperti sapi, dan kambing milik warga juga terseret banjir.
Tidak hanya itu, ratusan hektar tanaman padi pada din sejumlah desa di Kabupaten Situbondo, juga terendam air bercampur lumpur. Bahkan, sebagian tanaman padi diketahui sudah siap panen.
Delapan dusun yang diterjang banjir bandang, yakni Dusun Krajan, Ledeng, Bretan dan Dusun Karang Anyar, Desa Selowogo, Kecamatan Bungatan, dengan jumlah total rumah yang terendam 480 rumah warga, 4 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, dan 1 rumah rusak berat.
Selain itu, Dusun Meranggi, Krajan dan di Dusun Pesisir, Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandingan, dengan jumlah yang terendam sebanyak 700 rumah, dan di Dusun Merakan, Desa Sumberpinang, Kecamatan Mlandingan sebanyak 100 rumah.
"Petugas terpaksa mengevakuasi puluhan warga lansia di Dusun Meranggi, mengingat rumahnya terendam air setinggi 1,5 hingga 2 meter. Selain itu, petugas juga memasang tambang untuk jalur evakuasi warga,"kata Sonata, salah seorang petugas BPBD Situbondo, Selasa (4/2/2025).
Kepala BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan, diakui penyebab ribuan warga tergenang air, dengan ketinggian bervariasi antara 1 hingga 2 meter, akibat hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Situbondo.
"Sehingga sungai melati di Mlandingan Kulon tidak dapat menampung tingginya debit air. Sedangkan banjir di Desa Selowogo itu, akibat tanggul sungai plalangan jebol, sehingga luapan air sungai menggenangi ratusan rumah warga Desa Selowogo,"ujar Sruwi Hartanto.
Menurutnya, meski ribuan rumah warga tergenang air, dan jalur pantura Situbondo juga terendam air. Bahkan, sejumlah pohon tumbang akibat cuaca ekstrem tersebut.
"Alhamdulillah tidak ada korban dalam bencana banjir tersebut, meski ada enam rusak akibat diterjang banjir,"pungkasnya.(ary)