Selain mengakibatkan kondisi rumah milik korban rata dengan tanah, namun seluruh perabot rumah tangganya juga rusak, akibat tertimpa reruntuhan atap bangunan rumahnya yang ambruk. Dengan kerugian materi diperkirakan mencapai Rp35 juta.
Meski kondisi rumah korban rata dengan tanah, namun tidak korban jiwa dalam bencana tersebut. Pasalnya, saat kejadian rumah dalam kosong, korban Imam Haris sedang menjaga warung di pantai wisata Sijile, sementara Sufatma (54) istrinya ada di kamar mandi di belakang rumahnya.
"Saya kaget, saat ada di kamar mandi, saya mendengar suara keras seperti ada benda jatuh, namun setelah dilihat ternyata rumah saya ambruk,"ujar Sufatma, Jumat (2/8/2024).
Mengetahui rumahnya rata dengan tanah, korban langsung berteriak minta tolong, sehingga puluhan warga sekitar berdatangan ke lokasi kejadian.
"Diakui, sebagian kayu bangunan rumahnya mulai rapuh, sehingga begitu diterjang angin kencang langsung ambruk,"katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Situbondo membenarkan, jika ada rumah warga ambruk akibat diterjang angin kencang. Setelah sebelumnya cuaca ekstrem melanda kawasan tersebut.
"Selain akibat diterjang angin kencang, namun ambruknya rumah korban Imam Haris itu, akibat kayu bangunan rumahnya yang diketahui sudah mulai keropos dimakan usia,"kata Sruwi Hartanto.(ary)