Meski luapan air sungai merendam dan masuk ke dalam ratusan rumah milik warga pada dua desa di Kecamatan Besuki, Situbondo. Namun tidak ada kerugian materi maupun korban, dalam peristiwa bencana banjir yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB tersebut.
"Air mulai masuk ke dalam rumah warga mulai pukul 22.30 WIB, setelah air sungai jumain meluap akibat hujan deras yang disertai angin kencang mengguyur kawasan Besuki mulai 18.30 hingga 21.30 WIB,"ujar Suyono (46), salah seorang terdampak banjir, Senin (18/3/2024).
Menurut dia, mengetahui air sungai jumain meluap, puluhan warga mulai mengamankan perabot rumah tangganya ke tempat yang lebih tinggi, sebagian warga mulai mengungsi ke rumah kerabatnya, karena khawatir air akibat meluapnya air sungai makin membesar.
"Namun, seiring redanya hujan dan turunnya debit air sungai jumain, akhirnya genangan air yang merendam rumahnya mulai surut. Saat ini, ratusan warga terdampak mulai membersihkan lantai rumahnya,"katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan, diakui tercatat sebanyak 213 rumah yang tergenang air, akibat meluapnya sungai jumain, karena tidak dapat menampung tingginya debit air.
"Setelah kawasan Besuki diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi sekitar 4 jam, sehingga debit air sungai naik dan meluap hingga masuk ke rumah warga,"ujar Sruwi Hartanto.
Namun, seiring bertambahnya waktu dan turunnya debet air sungai, sehingga genangan air yang merendam ratusan rumah warga mulai berkurang.
"Jadi ketika air sungai jumain mulai surut, genangan air yang merendam rumah warga juga mulai berkuran,"pungkasnya.(ary)