Ombak Laut Selatan Menggila, Nelayan dan Wisatawan Diharap Tahu Diri

Iklan Semua Halaman

Ombak Laut Selatan Menggila, Nelayan dan Wisatawan Diharap Tahu Diri

06/08/2022


Jember (jurnalbesuki.com) - Beberapa hari terakhir, ombak laut selatan nampak semakin besar dan ganas. Para nelayan dan wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai puger, watu ulo dan paseban dimohon untuk menahan diri agar terhindar dari kecelakaan yang bisa saja menimpa.


Kasatpolair Polres Jember, AKP M. Na'i menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi lebih maksimal kepada masyarakat nelayan dan umum terkait membesarnya ombak laut yang menunjukkan peningkatan. 


"Kami juga menyampaikan agar para nelayan yang tidak bisa menahan diri dan tetap memaksa untuk melaut agar membawa dan menggunakan pelampung atau pengaman lainnya. Termasuk para pemancing ikan dilaut," ujar M. Na'i, Jumat (05/08/2022) sore.


Menurut M. Na'i, beberapa hari lalu, Ombak pantai puger sudah nyaris menimbulkan korban lagi. Sebuah perahu yang baru pulang melaut nyaris karam terhantam ombak yang tiba-tiba datang ketika masuk plawangan. 


Bahkan ada juga perahu yang berputar arah dan berjalan mundur akibat dihantam ombak besar. Puluhan nelayan yang menjadi anak buah kapal (ABK), tampak bersiap-siap mengambil bambu yang sudah ada di atas perahu. Lonjoran bambu itu dipakai untuk menahan perahu agar tak sampai berputar haluan.


Kekompakan para nelayan berhasil menyelamatkan perahu. Meski awalnya posisi perahu berjalan mundur hingga muara sungai, namun akhirnya bisa berjalan normal kembali. Menurut nelayan, ketinggian ombak bisa mencapai tiga meteran. Ombak besar biasanya terjadi sejak malam hingga keesokan paginya.


Menurutnya, hampir sepekan belakangan ombak di pantai selatan Jember mulai membesar. Diperkirakan, kondisi ini berlangsung selama Agustus. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), ombak besar bakal terjadi sepanjang bulan ini di Samudra Hindia, khususnya wilayah Puger. 


“Kalau cuaca memburuk atau ombak besar, nelayan diminta agar tidak melaut terlebih dulu hingga cuaca membaik,” tutur M Na’i.(hans)