Tiga Gudang Tembakau Milik PTPN X Ajung Ludes Dilalap Api

Iklan Semua Halaman

Tiga Gudang Tembakau Milik PTPN X Ajung Ludes Dilalap Api

03/05/2022


 Jember (jurnalbesuki.com) - Kebakaran hebat terjadi diarea PTPN X berlokasi di Dusen Renes Desa Wirowongso Kecamatan Ajung Kabupaten Jember tadi siang (selasa, 03 Mei 2022). Api yang sangat besar itu membakar habis 3 gudang berukuran 30 x 80 meter yang biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan tembakau pasca panen itu.


Informasi yang dihimpun dari beberapa saksi mata menyebutkan, api terlihat pertama kali karyawan bernama Siah yang sedang beristirahat dilokasi pembibitan. Ketika melihat api berkobar diatap gudang sebelah barat, Siah berteriak memanggil karyawan lainnya untuk diaja bertindak melakukan penyelamatan dan pemadaman api.


Namun tindakan dari para karyawan itu tidak mampu membuat api padam bahkan semakin besar dan merembet membakar gudang lain yang lokasinya tidak jauh. Sebagian warga sekitar juga berdatangan untuk memberika bantuan agar api yang berkobar itu bisa segera dipadamkan.


Karyawan PTPN juga langsung melaporkan kejadian itu kepada Kantor Pemadam Kebakaran. Api baru bisa dipadamkan setelah petugas Damkar datang dan langsung melakukan upaya pemadaman. Butuh waktu sekitar 45 menit bagi petugas untuk benar-benar memadamkan api. Kendati api berhasil dipadamkan, namun bangunan gudang sudah rata dengan tanah.


Sementara, Kapolsek Ajung, Iptu Agus Idham Kholik kepada sejumlah media menyatakan Bahwa sejaka kebakaran terjadi, upaya pemadaman sudah dilakukan secara darurat oleh para pekerja, karyawan dan masyarakat sekitar. 


Namun Saat api sudah bisa dipadamkan, tiga gudang tembakau itu sudah tidak bisa diselamatkan dan kondisi pasca kebakaran sudah rata dengan tanah.Karena Bahan yang dipakai dari bambu dan dindingnya dari bahan gedek sehingga sangat mudah terbakar," ujar Iptu Agus Menjelaskan.


Hingga berita diturunkan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Kerugian yang terjadi akibat kebakaran 3 unit gudang tempat penyimpanan tembakau juga masih belum dikalkulasi. (hans)