Komentar
jurnalbesuki.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis himbauan agar masyarakat mempersiapkan diri dan waspada dalam menghadapi kondisi cuaca terik dan suhu panas yang dipastikan terjadi pada siang hari. Naiknya panas itu akan terjadi hingga pertengahan bulan Mei 2022.
Guswanto memastikan suhu panas di Indonesia bukan fenomena gelombang panas. Fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.
Kepala Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan fenomena terik panas yang terjadi dibeberapa waktu kebelakang itu dipicu oleh beberapa hal. Saat ini, tulisnya, posisi semu matahari sudah berada diwilayah utara ekuador yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan segera memasuki musim kemarau.
“ Posisi semu matahari yang sudah berada di wilayah utara ekuator dan menyebabkan pertumbuhan awan hujan sangat berkurang, serta dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah, Sehingga, penerimaan sinar matahari ke permukaan Bumi terjadi optimal yang membuat masyarakat merasakan suhu cukup terik pada siang hari, “ jelasnya.
“ BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan. terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari saat cuaca panas, “ ucap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis seperti dlansir Kabar Rakyat dari BMKG, Rabu,11 Mei 2022. (detik/hans)