Jember (jurnalbesuki.com) – Meskipun Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) absen dari pelaksanaan sidang Paripurna DPRD Kabupaten Jember karena sedang mengikuti Bimtek Partai di Surabaya, Namun Fraksi partai berlambang Ka’bah itu tetap memberikan pandangan akhir tertulis dan tidak dibacakan dihadapan sidang sebagaiman biasanya.
Ketua Fraksi, Achmad Faishol menjelaskan pihaknya pada akhirnya
memberikan persetujuaan terhadap dua Raperda tentang Perusahaan Umum Daerah
Perkebunan Kahyangan dan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Pendalungan yang
ditetapkan menjadi perda. “Tetapi kami memberikan syarat dan catatan penting
sehingga menjadi bahan penguatan kedua perusahaan tersebut kedepan,” ujarnya.
Menurut Faishol, selama ini kedua perusahaan daerah itu hampir
tidak memberikan keuntungan signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Fakta
yang terjadi adalah selalu mengalami penurunan bahkan kemerosotan yang sangat
drastis. “Padahal sebagai aset daerah yang berbasis profit, mestinya kedua
perusahaan itu bisa berkontribusi bagus bagi penambahan PAD,” tegas Politisi
PPP itu menerangkan.
Oleh karena itu, syarat dan catatan yang dikemas dalam pandangan
akhir fraksi PPP diharapkan bisa menjadi semacam rambu yang harus diperjuangkan
sehingga kedua aset daerah itu kedepan bisa berbuat lebih baik terutama bagi
peningkatan pendapatan Daerah.
PPP juga meminta ada terobosan baru berupa penataan ulang
terhadap struktur organisasi dan personalia pengelola. Penataan ulang ini harus
dilakukan secara selektif, transparan, profesional, dan akuntabel sesuai dengan
kemampuan masing-masing personel. “Lakukan diversifikasi usaha, awasi dan
kontrol ketat jumlah lahan serta pemeliharaan tanaman hingga proses panen dan
penjualan,” kata Faeshol.
PPP memandang perlu ada jaminan secara berkesinambungan atas
keberlangsungan eksistensi usaha, mulai dari penyediaan bibit dan lahan,
produksi, hingga penjualan. “Dengan begitu PDP mampu menghasilkan PAD secara
berkesinambungan,” kata Faeshol.
Tak hanya terhadap Kahyangan, PPP juga memberikan catatan
terhadap Tirta Pandalungan. Faeshol berharap perusahaan tetap memperhatikan
ketersediaan dan kelestarian sumberdaya alam dan kemampuan ekonomi masyarakat.
“Pelayanan yang maksimal, terjangkau serta memadai sehingga masyarakat
pelanggan merasa aman, nyaman dan tercukupi kebutuhannya,” katanya. (hans)