Masyaallah, Ada Anak Hobby Makan Cicak, Ulat dan Cacing Mentah

Iklan Semua Halaman

Masyaallah, Ada Anak Hobby Makan Cicak, Ulat dan Cacing Mentah

15/08/2010


 Kerumunan cacing tanah mungkin menjadi salah satu hewan melata yang menjijikkan bagi kita. Jangankan disuruh makan, mau memegang saja enggan. Begitu melihat cacing tanah yang ukurannya besar, pastinya ingin ngacir pergi.

Bagi Febri Nugroho (13) tidak demikian. Siswa kelas 6 SD yang tinggal di Dusun Sumber Groto, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, ini justru sebaliknya. Cacing yang hidup di tempat kumuh ini bisa menjadi santapan lezat baginya.

Jangan membayangkan kumpulan cacing itu digoreng sebelum dimakan. Di tangan anak kedua pasangan suami istri Jumati dan Untung ini, cacing biasa ditelan mentah-mentah.

Terkadang hewan yang suka hidup di lumpur ini dimakan setengah matang dengan cara dibakar sekedarnya. Menu cacing bakar sudah biasa menjadi santapan Febri setiap kali hasratnya datang.

Itu belum seberapa. Bocah pendiam ini juga suka memakan cicak yang merayap di dinding. Cukup dengan memutar lehar sang cicak, hewan pemakan lalat ini pun masuk ke dalam perut Febri tanpa disertai rasa mual. “Biasa saja,” ungkapnya singkat.

Dua hewan itu saja belum cukup. Masih ada hewan melata lain yang sudah masuk ke dalam pencernaan Febri. Hewan itu antara lain ulat daun yang hampir menjadi kepompong serta bunglon.

Selain suka makan daging mentah, dia juga mahir menangkap ular berbisa. Kebiasaan itu membuat Jumati cemas. Ibu kandung Febri ini sampai kewalahan memperingatkan putranya. “Dikasih tahu bukanya berenti, malah tambah,” ungkapnya sambil tersenyum.

Menurut Jumati, kebiasaan putra keduanya itu sudah terlihat sejak masih tinggal bersama suaminya di daerah Sempu. Kebiasaan makan hewan melata beberapa kali disaksikan Jumati secara langsung. “Jijik juga melihatnya. Tapi anak saya kok tetap sehat,” ujarnya menambahkan.

Dibandingkan dengan putra pertamanya yang sering didera sakit, Febri justru jauh lebih sehat. Sampai duduk di bangku kelas 6 SD, dia hanya mengalami sakit panas saja. “Belum pernah sakit berat,” sambung Jumati.

Saat ditemui wartawan di kediamannya, Febri memang tidak mempertontonkan kebiasaanya. Dia enggan mempraktikkannya karena sedang menjalani ibadah puasa. “Kalau sudah tiba waktu buka mau,” ujarnya lirih. (Sumber: www.jurnalbesuki.com)